Yogyakarta Tak Larang Pesta Kembang Api Tapi Acaranya Bisa Dibubarkan Paksa

Minggu, 13 Desember 2020 06:37 WIB

Ilustrasi pesta kembang api Tahun Baru. Dok Tempo/Pius E

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Gugus Tugas Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam telah menerbitkan surat edaran tentang peningkatan pengawasan protokol kesehatan menyambut libur akhir tahun.

Dalam surat yang diteken pada 10 Desember 2020 dan ditujukan pada pemerintah kabupaten/kota itu, salah satu poinnya adalah menginstruksikan setiap gugus tugas daerah melarang kegiatan yang berpotensi memicu kerumunan.

Lantas bagaimana dengan tradisi pesta kembang api yang biasa dilakukan wisatawan di sejumlah destinasi wisata Yogya, khususnya di kawasan Malioboro?

"Kalau pesta kembang apinya menimbulkan kerumunan ya tidak boleh," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DIY Noviar Rahmad kepada Tempo, Sabtu, 12 Desember 2020.

Satpol PP DIY dibantu personil kepolisian dan TNI akan siap membubarkan kegiatan pesta kembang api itu jika membuat massa terkonsentrasi dalam jumlah besar. Prinsipnya tidak diijinkan adanya kerumunan," kata Noviar.

Advertising
Advertising

Tak hanya di kawasan destinasi. Pesta kembang api yang dilakukan dalam kampung-kampung juga akan ditindak satuan gugus tugas kecamatan yang akan berpatroli memantau kerumunan massa.

"Kalau pesta kembang api itu di kampung tapi juga menimbulkan kerumunan maka gugus tugas desa, kelurahan, dan kecamatan yang bertindak," kata Noviar.

Noviar mengatakan instruksi tak adanya izin kerumunan itu juga diterapkan di sejumlah titik mulai tempat umum, restoran maupun hotel.

Satpol PP DIY sendiri akan menurunkan sekitar 500 orang untuk menjaga penerapan protokol kesehatan selama masa libur Natal dan Tahun Baru.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menuturkan soal tradisi pesta kembang api di malam pergantian tahun tetap akan ditempatkan dalam momentum pencegahan penularan Covid-19. "Untuk pesta kembang api itu prinsip kami apapun event yang mengundang kerumunan tidak akan kami ijinkan," ujarnya.

Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogya itu mengatakan seperti halnya selama ini, jika ada pertunjukan yang mengundang kerumunan juga tak diijinkan pemerintah kota. "Jadi di setiap tempat selalu berlaku pembatasan jumlah kapasitas yang sesuai protokol Covid-19," kata dia.

Hanya saja, menurut Heroe, di setiap tempat tidak sama perlakuannya. Karena ditentukan bentuk dan karakter tempatnya. "Untuk event yang jumlah peserta terbatas dalam ruangan masih dimungkinkan jika memenuhi protokol kesehatan Covid-19. Tapi tetap harus mengajukan ijin dulu di review gugus tugas," ujarnya.

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

14 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

16 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

19 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya