Kisah Menarik tentang Becak Vs Koteka dan Tips Naik Becak di Wamena Papua

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 2 Desember 2020 17:34 WIB

ilustrasi becak

TEMPO.CO, Jakarta - Saat becak mulai langka di berbagai kota karena dianggap biang kerok kemacetan, becak menjadi sarana transportasi alternatif yang ramah lingkungan di Wamena, Papua. Di daerah 1.650 meter dari atas permukaan laut, becak lalu lalang untuk mengantar anak sekolah, mama-mama yang pergi ke pasar, sampai mengangkut hasil bumi.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan bentuk becak di Wamena serupa dengan becak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tempat duduk penumpang cukup sempit, sehingga lebih cocok untuk mengangkut satu orang beserta barang bawannya.

"Becak-becak ini didatangkan dari Makassar pada 1979 dengan menggunakan kapal laut," kata Hari Suroto kepada Tempo, Rabu 2 Desember 2020. Becak-becak itu kemudian diangkut ke Bandara Sentani, Jayapura, kemudian diterbangkan dengan pesawat kargo sampai ke Bandara Wamena.

Keberadaan becak ini, menurut Hari Suroto, mengubah kebiasaan masyarakat Wamena yang sebelumnya berjalan kaki dalam semua aktivitasnya. "Lambat laun mereka beralih naik becak untuk pergi ke sekolah atau pasar," kata Hari yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih.

Ada kisah unik tentang becak dan masyarakat Papua. Saat pemerintah menggencarkan Operasi Koteka pada 1977, masyarakat yang memakai koteka dilarang naik becak. Operasi Koteka adalah program pembangunan masyarakat untuk 'membusanakan' masayarakat Papua.

Artikel terkait:
Dulu Ada Operasi Koteka, Program 'Membusanakan' Masyarakat Papua

Advertising
Advertising

Pemerintah Soeharto membentuk tim khusus bernama Task Force Pembangunan Masyarakat Pedalaman di Irian Jaya. "Ketika itu, penumpang becak atau kendaraan umum harus mengenakan celana bukan koteka," kata Hari. Itu sebabnya masyarakat Papua yang memakai koteka memilih berjalan kaki saat bepergian.

Wisatawan yang datang ke Wamena bisa langsung naik becak saat tiba di Bandara Wamena. Becak juga berseliweran di kawasan pasar, seperti Jibama, Sinakma, Potikelek, dan Wouma. Tarif becak tergantung jarak. Jika dekat, ongkosnya Rp 10 ribu.

Apabila jarak yang ditempuh cukup jauh, tarif becak akan berlaku sesuai kelipatan Rp 5.000. Jadi kenaikannya mulai Rp 15 ribu, Rp 20 ribu, Rp 25 ribu, dan seterusnya. Untuk mencegah kesalahpahaman antara penumpang dengan pengemudi becak, Hari Suroto menyarankan lakukan kesepakatan sebelum naik becak.

Wisatawan yang ingin berfoto dengan pengemudi becak di Wamena juga harus minta izin dulu. Tentu setelah menyewa becak itu berkeliling Wamena.

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya juga menerbitkan peraturan demi melindungi eksistensi becak sekaligus pengemudinya. Dalam peraturan daerah tentang becak, hanya pemuda Suku Dani saja yang boleh menjadi pengemudi becak.

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

9 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

10 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

14 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

15 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

17 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

18 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

19 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

1 hari lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya