Sultan HB X Beberkan Kondisi Kunjungan Wisata Yogyakarta Selama Masa Pandemi

Jumat, 27 November 2020 06:38 WIB

Raja sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X memberi pernyataan kepada rakyat Yogyakarta, soal wabah pendemi Corona dari Bangsal Kepatihan Komplek Kantor Gubernur DIY Senin 23 Maret 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X membeberkan kondisi sektor pariwisata di wilayahnya di masa pandemi Covid-19.

Dari dua aplikasi pemerintah DIY, yakni Visiting Jogja dan Jogja Pass, diketahui kunjungan wisatawan ke Yogya selama masa pandemi masih cukup bisa diharapkan untuk pemulihan perekonomian.

“Dari kedua aplikasi itu, kami mendapatkan data dari bulan Juli sampai November 2020, total orang yang datang ke Yogya terdata 1,67 juta lebih sedikit,” ujar Sultan di sela mengikuti rapat bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara virtual dari Yogyakarta, Kamis, 26 November 2020.

Dengan tingkat kunjungan wisatawan itu, Sultan optimis sektor pariwisata di Yogya bisa lebih cepat kembali pulih.

Sultan menuturkan pandemi Covid-19 yang menghantam sektor utama pariwisata dan pendidikan di Yogya telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi anjlok. Misalnya pada triwulan pertama 2020, perekonomian DIY mengalami minus 0,16 persen. Angka ini terus turun di triwulan kedua hingga minus 6,7 persen. Pada triwulan ketiga, baru terjadi peningkatan walaupun hasilnya masih di angka minus 2,84 persen. Angka ini juga sudah melebihi rata-rata ekonomi nasional di posisi minus 3,49 persen.

Advertising
Advertising

“Kami berharap sampai akhir tahun ini ekonomi DIY tidak minus lagi,” kata Sultan.

Ia mengakui tidak mudah memulihkan sektor pariwisata dan perekonomian secara umum di tengah wabah yang masih berlangsung. Menurut Sultan, komitmen bersama pemerintah dan masyarakat untuk melakukan perubahan di masa adaptasi kebiasaan baru menjadi kunci utama sehingga penularan kasus bisa ditekan dan aktivitas kembali normal.

Sebagai daerah utama tujuan wisatawan, kata Sultan, salah satu yang digenjot oleh Yogya adalah mendesak asosiasi yang menaungi para pelaku pariwisata dapat mengatur sendiri penerapan adaptasi kebiasaan baru. “Sebab Pemda DIY tidak pernah mengeluarkan kebijakan untuk menutup tempat wisata, hotel, ataupun rumah makan di masa pandemi ini,” ujarnya.

Sultan mengatakan kebijakan yang dibuat dirinya selaku gubernur juga hanya satu, yakni soal penerapan protokol kesehatan, tidak ada yang lainnya. “Maka kami mendorong asosiasi sebagai subjek, sebagai perpanjangan tangan Pemda, mengatur hal-hal yang kaitannya dengan teknis,” kata dia.

Dalam pemulihan sektor pariwisata dan perekonomian secara umum, Sultan tetap berprinsip pihaknya tidak mau menjadikan masyarakat sebagai korban kebijakan pemerintah, melainkan menjadi subjek di dalam proses pemulihan itu.

Oleh sebab itu, ujar Sultan, dalam pelaksanaan protokol kesehatan asosiasi masing-masing, setiap pelaku wisata atau yang berhubungan dengan pariwisata musti secara sadar dan bertanggung jawab. “Pulihnya wisata dan ekonomi di masa seperti ini akan terjadi jika ada kepercayaan dari masyarakat yang memilih Yogya sebagai destinasinya,” kata dia.

Pelaku wisata yang juga Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi Wilayah Barat, Dardiri menuturkan di masa pandemi yang kemudian diikuti dengan naiknya status Gunung Merapi menjadi siaga saat ini tak banyak memberi pilihan untuk bertahan.

Kondisi kawasan wisata lereng Gunung Merapi, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pun belakangan kian sepi wisatawan. “Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para driver jip wisata kini beralih profesi, kebanyakan balik menjadi petani dan peternak,” ujar Dardiri.

Selain itu, seluruh anggota komunitasnya telah sepakat untuk menjadi relawan dalam menghadapi bencana Gunung Merapi ini.

Berita terkait

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

17 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

20 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

1 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

2 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

2 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

3 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya