Rest Area Gunung Mas Rampung Akhir 2020, Relokasi 500 PKL di Jalur Puncak Bogor
Reporter
Antara
Editor
Rini Kustiani
Jumat, 20 November 2020 08:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bogor sedang membangun rest area di kawasan Puncak Bogor. Tempat beristirahat ini diharapkan dapat mengakomodasi banyaknya jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu terutama di hari libur.
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan optimistis pembangunan rest area tersebut rampung pada akhir tahun 2020. "Sesuai kesepakatan, pembangunan Rest Area Gunung Mas harus selesai akhir tahun ini," kata Iwan seusai meninjau lokasi pengerjaan, Kamis 19 November 2020.
Rest area di Gunung Mas, Puncak Bogor, itu berdiri di atas lahan milik PT Perkebunan Nusantara VIII seluas tujuh hektare. Tak hanya menampung wisatawan yang berkunjung ke kawasan puncak, rest area tersebut juga mengakomodasi para pedagang kaki lima yang berjejer di sepanjang Jalur Puncak Cisarua.
"Kami akan merelokasi para pedagang kaki lima di sepanjang jalur puncak," ucap Iwan Setiawan. Para pedagang akan menempati 516 kios dengan luas masing-masing 11 meter persegi. Iwan menjelaskan dari 516 kios itu, sebanyak 100 kios untuk PKL sayur dan buah, serta 416 kios untuk PKL yang berjualan dagangan kering, seperti oleh-oleh dan camilan.
Kepala Dinas Pedagangan dan Industri Kabupaten Bogor, Nuradi mengatakan rest area ini akan dikelola oleh PT Sayaga Wisata. Pembangunan rest area di Puncak tersebut merupakan proyek gabungan Pemerintah Kabupaten Bogor dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pemerintah Kabupaten Bogor yang membangun kios-kios para pedagang senilai Rp 16,5 miliar. Adapun pembangunan pra-sarananya ditanggung oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Ada empat paket proyek pembangunan rest area Kawasan Puncak Bogor, ini.
Proyek paling besar yaitu pekerjaan penataan kawasan dan pembangunan senilai Rp 61,7 milia, kemudian proyek supervisi penataan kawasan dan pembangunan rest area senilai Rp 2 miliar. Ada pula proyek perluasan Sistem Penyediaan Air Minum untuk kawasan rest area senilai Rp 13,1 miliar, dan supervisi SPAM kawasan rest area senilai Rp 720 juta.