Monumen Makam di TPU Petamburan, Bukti Cinta Istri Saudagar Tebu

Reporter

Antara

Jumat, 13 November 2020 14:42 WIB

Nisan pasangan saudagar tebu, Lim Shan Nio dan Oen Giok Khouw di bagian atas Mausoleum OG Khouw di TPU Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bangunan itu didirikan oleh sang Istri bernama Lim Sha Nio untuk menunjukkan bukti cintanya kepada mendiang suaminya Oen Giok Khouw yang wafat dan dikremasi di Swiss pada 1927. (ANTARA/Livia Kristianti)

TEMPO.CO, Jakarta - India punya Taj Mahal, monumen makam yang menjadi bukti cinta Raja Shah Jahan terhadap mendiang istrinya Mumtaz Mahal usai tutup usia. Indonesia juga punya, bahkan ada di ibu kota Jakarta.

Lokasinya ada di TPU Petamburan yang terletak di Jalan KS Tubun nomor 1, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Monumen makam yang dibangun di masa kolonial Belanda itu saat ini dikenal dengan nama Mausoleum OG Khouw.

Bangunan makam yang luas nan megah itu menjadi tempat persemayaman terakhir sepasang saudagar tebu yang kaya raya dari Tambun, Bekasi kala Indonesia masih disebut dengan nama Hindia Belanda.

Awal mulanya bangunan itu didirikan oleh sang istri bernama Lim Sha Nio untuk menunjukkan bukti cintanya kepada mendiang suaminya, Oen Giok Khouw yang wafat dan dikremasi di Swiss pada 1927. Lim Sha Nio ingin menciptakan kenangan terakhir yang membekas tentang suaminya sehingga wanita itu memutuskan untuk membangun monumen yang kini dikenal sebagai Mausoleum termegah di Asia Tenggara.

Monumen itu dibangun oleh arsitek dari Italia bernama G.Racina. Lim Sha Nio juga memilih untuk menggunakan material-material terbaik dari negara pemilik Menara Pisa itu.

Biaya pembuatan tempat persemayaman terakhir OG Khouw itu pun terbilang fantastis, Lim Sha Nio harus merogoh kocek sebesar US$ 250 ribu di era tahun 1920-an.

Butuh waktu lebih dari satu bulan untuk mendapatkan material seperti batu-batu marmer, ornamen hiasan hingga baja penyangga yang saat ini menjadi bahan pembuatan Mausoleum OG Khouw mengingat pada masa itu pengiriman impor hanya dapat melalui jalur pelayaran.

Rencana awal Lim Sha Nio pun dapat dikatakan sukses. Ia berhasil membuat persemayaman terakhir bersama suaminya itu menjadi kenangan yang berkesan dan menjadi sejarah untuk tiga generasi.

Bergaya arsitektur art deco, tak ada kesan seram atau pun mistis pada saat anda berkunjung ke Mausoleum OG Khouw. Justru pengunjung yang datang
dapat berdecak kagum dan merasa takjub pada saat melihat bangunan berkubah itu masih berdiri tegap meski sudah berusia hampir satu abad.

Mausoleum OG Khouw terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Pada bagian atas masyarakat yang berkunjung dapat melihat berbagai ornamen patung-patung malaikat dengan sajian utama merupakan nisan Oen Giok Khouw dan istrinya Lim Sha Nio.

Jika melangkah ke bagian bawah, pengunjung dapat melihat lebih jelas gambaran wajah pasangan suami istri itu yang terukir di tembok Mausoleum.

Bangunan dengan dominasi warna hitam dan abu-abu itu pun masih tampak terawat lewat pengelolaan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Peninggalan sejarah ini menempati area paling luas di TPU Petamburan.

Berita terkait

Asal-usul Hari Arsitektur Indonesia

45 hari lalu

Asal-usul Hari Arsitektur Indonesia

Hari Arsitektur Indonesia diperingati setiap 18 Maret.

Baca Selengkapnya

Hari Arsitektur Indonesia: Friederich Silaban dan 7 Arsitek Ternama

45 hari lalu

Hari Arsitektur Indonesia: Friederich Silaban dan 7 Arsitek Ternama

Hari Arsitektur Indonesia diperingati setiap 18 Maret. Berikut 8 arsitek ternama nasional dari Friederich Silaban hingga YB Mangunwijaya

Baca Selengkapnya

18 Maret Hari Arsitektur Indonesia, Kapan Hari Arsitektur Sedunia?

45 hari lalu

18 Maret Hari Arsitektur Indonesia, Kapan Hari Arsitektur Sedunia?

Hari Arsitektur Indonesia diperingati setiap 18 Maret, berbeda dengan Hari Arsitektur Sedunia. Siapa tokoh arsitektur nasional?

Baca Selengkapnya

Mengintip Masjid Cetak 3D Pertama Dunia di Arab Saudi

47 hari lalu

Mengintip Masjid Cetak 3D Pertama Dunia di Arab Saudi

Desain area outdoor terbuka masjid ini terinspirasi dari Hijr Ismail di samping Ka'bah di Masjidil Haram, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Adik Habib Hasan bin Jafar Assegaf Ungkap Alasan Almarhum Dimakamkan di Kaki Pusara Ibunda

49 hari lalu

Adik Habib Hasan bin Jafar Assegaf Ungkap Alasan Almarhum Dimakamkan di Kaki Pusara Ibunda

Habib Abdullah adik kandung Habib Hasan bin Jafar Assegaf ungkap alasan almarhum dimakamkan di kaki pusara ibundanya di komplek Masjid.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Pamerkan Karya Inovasi dalam Forum Arsitektur ARCH:ID

3 Maret 2024

Mahasiswa UI Pamerkan Karya Inovasi dalam Forum Arsitektur ARCH:ID

12 mahasiswa Departemen Arsitektur Fakultas Teknik UI ikut memamerkan hasil karyanya pada acara ARCH:ID.

Baca Selengkapnya

Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

22 Februari 2024

Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

Makam putra mahkota Sultan Agung yaitu Sunan Amangkurat I berada di Tegal. Bagaimana menuju ke sana?

Baca Selengkapnya

Tamara Tyasmara dan DJ Angger Dimas Hadiri Ekshumasi Makam Anaknya

6 Februari 2024

Tamara Tyasmara dan DJ Angger Dimas Hadiri Ekshumasi Makam Anaknya

Penyidik Jatanras Polda Metro Jaya membongkar makam anak artis Tamara Tyasmara dan DJ Dimas Angger, Dante, yang tewas tenggelam di kolam renang

Baca Selengkapnya

Pagi Ini Polisi Bongkar Makam Anak Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut

6 Februari 2024

Pagi Ini Polisi Bongkar Makam Anak Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut

Polisi pagi ini akan membongkar makam untuk mengautopsi anak artis Tamara Tyasmara, Raden Adante Khalif Pramudityo, yang tewas tenggelam

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Bakal Ekshumasi Makam Anak Artis Tamara Tyasmara Besok

5 Februari 2024

Polda Metro Jaya Bakal Ekshumasi Makam Anak Artis Tamara Tyasmara Besok

Penyidik Polda Metro Jaya bakal membongkar makam anak artis Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut pada Selasa, 6 Februari 2024.

Baca Selengkapnya