Tak Punya Laut, Sleman Kini Miliki Sentra Kuliner Terapung

Kamis, 8 Oktober 2020 09:52 WIB

Floating Resto di Kabupaten Sleman Yogyakarta Rabu 7 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Sleman memang tak memiliki pantai-pantai menggoda seperti kabupaten lain di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selama ini, Sleman memang lebih terkenal dengan wisata lereng Merapi, desa wisata, candi-candi dan menjadi daerah di Yogya yang paling banyak sebaran kampusnya.

Tak kurang akal, Sleman pun menggarap destinasi-destinasi wisata baru, termasuk yang bernuansa laut dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki seperti sungai dan danau buatan.

Pada Rabu, 7 Oktober 2020, Sleman mulai mengoperasikan satu pusat kuliner bertema bahari yang dinamai Floating Resto di Padukuhan Beran Desa Tridadi Kecamatab Sleman.

"Konsep floating resto ini unik. Pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan aneka kuliner tema laut yang menggoda lidah, tapi juga dapat menikmati pemandangan yang dapat memanjakan mata," ujar Bupati Sleman, Sri Purnomo.

Advertising
Advertising

Pendiri Floating Resto Sleman, Nur Zubaidi mengatakan pembangunan resto ini telah dimulai sejak September tahun lalu menggunakan lahan kas Desa Tridadi. Seluruh kontruksi resto dibuat secara terapung dengan memanfaatkan ribuan drum plastik. Di bawahnya terdapat lebih 1500 drum plastik rapat, bukan hanya di pinggir.

Untuk membuat bangunan terapung ini, pihaknya bekerjasama dengan tim yang sudah berpengalaman selama 50 tahun membuat bangunan terapung. "Kami melibatkan tim nelayan dari Rawa Pening yang telah berpengalaman 50 tahun membuat rumah apung yang luasnya sampai 2.700 hektar," kata Zubaidi.

Ia mengatakan bahwa di tempat tersebut disediakan dua buah bangunan restoran utama, yakni Nakula dan Sadewa.

Untuk mencapai restoran terapung yang menyajikan aneka sea food nusantara itu disediakan dua perahu kecil yang ditarik oleh petugas. Resto itu juga bisa dicapai melalui jembatan bagi mereka yang takut naik perahu. Perahu kecil ini dapat menampung kurang lebih 10 orang sekali perjalanan.

Di sisi utara resto ada replika kapal Pinisi besar yang disiapkan sebagai cafe dan menjadi tempat instragramable. Sedangkan di sisi timur juga disediakan lahan untuk sebuah pasar apung yang akan digunakan untuk lapak usaha mikro kecil menengah yang ada di Kabupaten Sleman.

Resto ini rencananya masih akan terus dikembangkan untuk wisata air seperti perahu, kano dan perahu bebek. Selain itu, rencananya akan dihadirkan konsep Bebakaran Kampung Nelayan sebagai opsi lain untuk pengunjung. Konsepnya, ikan-ikan segar akan ditampilkan dan selanjutnya pengunjung dapat memilih kemudian menikmati sajian ikan itu di atas replika kapal.

Resto ini buka setiap hari pukul 10.00-21.00 WIB.

Bupati Sleman berharap kegiatan pariwisata di Kabupaten Sleman dapat semakin bergeliat lagi dengan makin banyaknya destinasi pendukung seperti Floating Resto ini. "Harapan saya ini nanti dapat menyerap tenaga kerja dari warga sekitar, sehingga dapat mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan warga”, ujarnya.

Berita terkait

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

12 jam lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

5 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya