Simalakama Covid-19 dan Pertumbuhan Ekonomi, Ini yang Dipilih Pemkot Yogyakarta

Senin, 14 September 2020 09:00 WIB

Kawasan Sosrowijayan Yogyakarta, salah satu kampung wisata yang banyak dikunjungi turis mancanegara di. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Sektor wisata dan pendidikan tetap jadi tumpuan Yogyakarta mengerek pertumbuhan ekonomi, yang gontai akibat pandemi Covid-19. Meskipun belakangan ditemukan titik baru penularan Covid-19 di pusat kota.

"Geliat perekonomian akan kembali normal jika kegiatan pariwisata dan pendidikan juga berjalan. Karena Yogyakarta sangat mengandalkan roda perekonomiannya dari situ," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Minggu, 13 September 2020.

Heroe menuturkan aktivitas mahasiswa, pelajar, dan wisatawan selama ini yang memutar roda perekonomian Yogyakarta. Saat dua aktivitas itu terhenti, dampaknya sangat terasa terhadap perekonomian masyarakat.

Untuk pendidikan, pada pertengahan dan akhir, sejumlah kampus di Yogyakarta berencana membuka perkuliahan secara tatap muka, bertahap dan terbatas, sehingga bisa menjadi dorongan menggeliatnya ekonomi.

Heroe mencatat, pandemi yang berkepanjangan sejak Maret 2020 lalu,membuat sejumlah usaha yang terkait sektor wisata dan pendidikan lesu. Bahkan hingga September ini, walau sebagian usaha sudah mulai menggeliat, juga belum memberi hasil maksimal.

Ia pun mencontohkan seperti putaran barang di pasar-pasar tradisional, pertokoan, sampai usaha kaki lima yang dijalankan masyarakat mulai kuliner dan jasa lainnya sebagain besar sudah menggeliat, "Omset pedagang pasar misalnya rata-rata hanya sekitar 50 persen, jadi memang belum bisa sepenuhnya normal," ujarnya.

Meskipun aktivitas pendidikan dan pariwisata dibuka kembali, Pemkot Yogyakarta berjanji tak membiarkan warga dalam risiko. Heroe menyatakan justru Pemkot Yogyakarta akan lebih mawas dalam menerapkan protokol kesehatan, untuk memutus rantai penularan dan mencegah klaster baru.

Sebab kurun Agustus sampai tengah September 2020 ini, setidaknya lebih dari lima titik kasus penularan baru Covid-19 muncul di pusat Kota Yogyakarta.

Mulai dari kasus soto Lamongan dekat wahana XT Square yang sudah menulari 25 orang, lalu pedagang kaki lima Malioboro yang menulari empat orang, warung kelontong di Bausasran, dan titik di kawasan Kelurahan Kotabaru Yogya, yang sudah menulari lebih sembilan orang.

Belum rampung tracing atas titik-titik itu, Covid-19 juga menerjang perkantoran di Kota Yogyakarta. Seperti Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Danurejan yang menulari enam orang dan juga lima karyawan Bank BNI. Kasus tersebut, membuat tujuh unit kantor layanan bank BUMN itu ditutup sementara sampai 28 September 2020.

Suasana kawasan Malioboro Yogya usai ada pedagang kaki lima (PKL) meninggal dunia terpapar Covid-19. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Minggu (13/9) bertambah 49 orang, sehingga total menjadi 1.836 kasus. Untuk yang sembuh 1.332 kasus dan dan 52 orang meninggal dunia.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih mengatakan dari 27 rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY, saat ini untuk tempat tidur atau ranjang critical tersisa 24 unit dan ranjang non-critical 176 unit.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

46 menit lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

4 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

1 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

1 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya