Pariwisata Cina Tak Butuh Pesawat Boeing Atau Airbus, Tapi COMAC C919

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Rabu, 9 September 2020 12:18 WIB

Protototipe COMAC C919, pesawat komersial yang dibangun untuk melayani pasar Cina. Foto: @jpjets.services

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar pesawat komersial pada masa depan bukan lagi Amerika Serikat, tapi Cina. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan hal itu akan terjadi pada 2024. Namun pandemi Covid-19 mempercepat Cina mengambil alih pasar pesawat komersial.

Menurut data dari analis penerbangan Official Airline Guide (OAG), Cina menjadi pasar terbesar penjualan pesawat sipil pada Mei 2020. Bahkan IATA mengatakan bahwa Cina terus memimpin pemulihan global aktivitas penerbangan.

Hal ini sejalan dengan strategi "Made in China 2025" di negara tersebut, yang bertujuan untuk mendukung produk yang dirancang dan diproduksi di dalam negeri. Dengan demikian ekosistem penerbangan di Cina, memiliki ketergantungan kecil untuk membeli pesawat asing.

Dinukil dari Business Traveler, urbanisasi tenaga kerja ke kota-kota besar mendorong terbentuknya konsumen kelas menengah. Pendapatan mereka yang tinggi, mendorong pelesiran melalui perjalanan udara.

Tanda-tanda itu terlihat. CNN menyebut awal 2020 terdapat 200 bandara tambahan yang akan dibangun di China selama 15 tahun ke depan, untuk mengatasi lonjakan pertumbuhan penumpang yang tiada henti. Laporan Prospek Pasar Komersial Boeing 2019-2038 mengatakan, bahwa Cina akan membutuhkan 8.090 pengiriman pesawat penumpang baru, dan tambahan layanan dukungan terkait selama 20 tahun ke depan - pasar yang diperkirakan oleh Boeing bernilai US$2,9 triliun.

Advertising
Advertising

Transportasi akhirnya juga mendorong ambisi infrastruktur Cina dalam skala yang luar biasa, "Ada bauran trasportasi dalam rute udara domestik langsung," kata Cristiano Ceccato, direktur Zaha Hadid Architects, perusahaan di balik Bandara Internasional Daxing Beijing kepada CNN Travel.

Kota-kota di Cina saat ini memiliki jaringan rel untuk kereta supercepat dan bandara untuk pesawat kecil hingga menengah. Warga Cina butuh sarana perjalanan yang aman, cepat dan murah.

Daxing Airport International. Architect Magazine

Pesawat dengan Karakter Cina
Gurihnya pasar pesawat komersial di Cina, tak serta merta menguntungkan Boeing dan Airbus. Pasalnya Cina telah mengembangkan - dan sekarang pada tahap pengujian penerbangan - COMAC (Commercial Aircraft Corporation of China) C919.

Seperti Boeing dan Airbus, COMAC C919 mengembangkan pesawat lorong tunggal bermesin ganda, dengan kapasitas tempat duduk antara 150 dan 180 penumpang (tergantung pada konfigurasi kelas) dan cocok untuk melayani rute domestik dan regional - persis cakupan penerbangan dari sebagian besar jaringan penerbangan Cina.

"COMAC C919 dirancang untuk menjadi 'pesawat internasional dengan karakteristik Cina'," kata Ceccato. "Ini berarti kemampuan untuk menyamai kualitas dan keamanan yang ditetapkan oleh Boeing dan Airbus, tetapi juga dengan memasukkan kebutuhan spesifik pasar Cina.

Menurut Ceccato, pesawat komersial berkarakter Cina adalah pesawat yang mampu terbang dalam misi frekuensi tinggi dengan kepadatan tinggi.

C919 memiliki jangkauan hingga 5.555 kilometer dan telah mengumpulkan total 815 pesanan dari 28 pelanggan -- sebagian besar maskapai penerbangan Cina. Tentu hal ini bakal menggerus pasar Boeing dan Airbus.

COMAC C919 dikembangkan dengan meminta keahlian Barat, terutama dari kelompok industri dan aero berteknologi tinggi di Prancis. Pemerintah Cina mendapat pasokan dari pabrikan mesin Safran. Perusahaan tersebut memproduksi kabin dan nacelles pesawat (struktur yang menampung mesin dan menghubungkannya ke sayap).

Anak perusahaan Safran, Safran Cabin mengatakan akan memasok toilet, dapur, dan pintu kokpit untuk C919. Perusahaan tersebut mengatakan kepada CNN bahwa toiletnya lebih besar dari yang biasanya terlihat pada pesawat pesaing.

Itu akan menjadi kabar baik bagi penumpang. Kamar kecil yang lebih luas berarti memungkinkan untuk bergerak dengan lebih sedikit kontak dengan permukaan. Keuntungan lainnya, dapat membuat pembersihan dan pemeliharaan menjadi tugas yang lebih ringan bagi kru. Terutama untuk mendisinfeksi toilet pada saat wabah.

Toilet yang lebih besar bukanlah satu-satunya perbedaan. Bagian belakang pesawat akan menampilkan dapur besar, yang memberi ruang yang cukup bagi awak pesawat untuk bekerja. Safran mengatakan pihaknya memenuhi permintaan produsen pesawat di Cina, untuk pesawat berute pendek -- di mana penyajian makanan sangat diperhatikan.

Untuk mengatasi waktu penerbangan yang padat pada rute domestik, Safran mengatakan perancang kabinnya telah menghasilkan "desain dapur yang ergonomis, dengan permukaan kerja yang besar, dilengkapi dengan 'troli Hybrite S' yang mudah bermanuver, yang membantu kru mendapatkan makanan, makanan ringan dan minuman untuk penumpang dengan cepat.

Terminal baru Bandara Internasional Shenzhen Bao'an, Cina. Terminal bandara yang berbentuk futuristik dapat menampung 76 pesawat. travel.cnn.com

COMAC telah membangun enam versi prototipe C919. Armada itu telah mondar-mandir melalui program pengujian penerbangan.

Prototipe pertama melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2017 dan uji penerbangan terbaru yang diumumkan secara publik berlangsung, meskipun terjadi krisis Covid-19, pada Februari 2020, ketika prototipe AC106 lepas landas dan mendarat di Bandara Dongying Shengli.

CNN | BUSINESS TRAVELER | IATA

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

11 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

13 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

18 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya