Akibat Covid-19, Murid SD di Maros Terima Rapor di Atas Bukit Sekaligus Tamasya

Senin, 7 September 2020 17:00 WIB

Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 184 Inpres Tanete, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros menerima rapor di atas bukit Asyura pada Minggu, 6 September 2020. TEMPO/Didit Hariyadi

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah pandemi, Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 184 Inpres Tanete, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros menerima rapor di atas Bukit Asyura. Untuk menempuh puncak tersebut butuh waktu 1,5 jam dengan berjalan kaki dengan jalur pendakian.

Penerimaan rapor itu tepat berada di tengah-tengah hutan pohon pinus yang disaksikan langsung orang tua siswa. "Sekalian rekreasi, liburanlah," kata Hamzah Thalib, Kepala SDN 184 Inpres Tanete saat ditemui, Ahad 6 September 2020.

Ia menyebutkan jumlah siswa yang menerima rapor sebanyak sembilan orang, mulai kelas I hingga kelas VI. Dengan jumlah guru tiga orang berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan satu honorer. Jumlah siswa di Dusun Tanete sangat sedikit, karena mayoritas warga adalah perantau, sehingga anak-anak ikut orangtuanya.

Selama pandemi, lanjut Hamzah, guru-guru menerapkan sistem belajar-mengajar di luar jaringan, berbeda dengan pada umumnya yang sekolah dalam jaringan (daring) atau sistem online, "Jadi guru yang mendatangi rumah siswa, ada kalanya juga jemput tugas," ucap dia. Sistem belajar di luar jaringan ini, disebabkan sulitnya sinyal ponsel.

Para guru harus berpeluh, mereka berjalan dari rumah ke rumah para murid. Jarak antar rumah siswa di Dusun Tanete sekitar 100 meter. Mereka pun tinggal di lereng bukit.

Advertising
Advertising

Selain penerimaan rapor, masyarakat setempat juga menjadikan puncak tersebut untuk mencari jaringan handphone. Meskipun sisi kiri-kanan merupakan jalur yang terjal. "Hanya di atas bukit orang bisa dapat jaringan telepon," tambahnya.

Dusun Tanete merupakan salah satu daerah yang terpencil, jarak dari Kota Maros sekitar 50 kilometer. Untuk menempuhnya butuh waktu dua jam dengan kendaraan roda dua melewati hutan.

Menerima rapor di atas bukit terbilang unik, namun pemandangan yang disajikan tak kalah menarik.

Bukit Asyura memiliki ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl), dipenuhi pohon pinus sisi kiri-kanan. Di puncak bukit, terdapat bendera merah putih yang berkibar dan tempat duduk terbuat dari kayu yang dibuat masyarakat setempat.

Masyarakat Desa Cenrana Baru Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros menikmati pemandangan di atas bukit Asyura. TEMPO/Didit Hariyadi

Masyarakat mendaki ke atas puncak hanya untuk mendapatkan jaringan telepon dan melihat pesawat terbang. Selain itu, dari atas bukit bisa melihat pemandangan yang indah. Karena bisa melihat Kota Maros, Makassar, Kabupaten Barru, Pangkep, dan Bili-bili Kabupaten Gowa.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Jokowi Soal Dukungan Pasar Induk Beras Sulsel: Rencana Ada, Baru Saya Ngomong

30 Maret 2023

Jokowi Soal Dukungan Pasar Induk Beras Sulsel: Rencana Ada, Baru Saya Ngomong

Jokowi mengaku belum bisa menyampaikan dukungan apa yang bisa diberikan pemerintah pusat untuk pendirian fasilitas pasar induk beras di Maros, Sulsel.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Mentan Tinjau Panen Raya di Maros

30 Maret 2023

Jokowi dan Mentan Tinjau Panen Raya di Maros

Panen raya Sulawesi Selatan mengalami surplus hingga 2 juta ton.

Baca Selengkapnya

Beli Cabai di Pasar Maros, Jokowi: Saya Mau Tahu Pedas Mana Sama di Jawa

29 Maret 2023

Beli Cabai di Pasar Maros, Jokowi: Saya Mau Tahu Pedas Mana Sama di Jawa

Presiden Jokowi membeli cabai merah saat berkunjung ke Pasar Maros, Sulawesi Selatan. Dia membandingkan harga di Jawa dan Sulawesi.

Baca Selengkapnya

Menhub Sebut Masih Ada Kendala Lahan di Jalur Proyek Kereta Api Maros-Mandai

21 Januari 2023

Menhub Sebut Masih Ada Kendala Lahan di Jalur Proyek Kereta Api Maros-Mandai

Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan akan mendorong percepatan penyelesaian jalur kereta api Maros-Mandai.

Baca Selengkapnya

Buntut Kematian Peserta Diksar, Unhas Bekukan Organisasi Mapala 09 Senat Fakultas Teknik

17 Januari 2023

Buntut Kematian Peserta Diksar, Unhas Bekukan Organisasi Mapala 09 Senat Fakultas Teknik

Seorang mahasiswa Unhas meninggal setelah mengikuti diksar Mapala Unhas. Kampus ambil langkah membekukan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pengoperasian Terbatas, Menhub: Cita-cita Kita Punya Kereta Api di Sulawesi Terwujud

2 Desember 2022

Hadiri Pengoperasian Terbatas, Menhub: Cita-cita Kita Punya Kereta Api di Sulawesi Terwujud

Jalur kereta api Makassar-Parepare memiliki panjang total 142 Km, merupakan bagian dari rencana pembangunan kereta api Trans Sulawesi.

Baca Selengkapnya

Lintasarta dan Maros Luncurkan Aplikasi Kota Pintar Super Maros

7 Juni 2022

Lintasarta dan Maros Luncurkan Aplikasi Kota Pintar Super Maros

Aplikasi yang dijuluki Super Maros itu merupakan layanan kependudukan digital dan juga portal informasi terkini tentang Kabupaten Maros.

Baca Selengkapnya

Jalur Kereta Api Maros-Barru Siap Layani Penumpang pada Oktober 2022

28 Mei 2022

Jalur Kereta Api Maros-Barru Siap Layani Penumpang pada Oktober 2022

Budi Karya Sumadi mengatakan jalur Kereta Api Maros-Barru sepanjang 71 kilometer yang dilalui delapan stasiun akan beroperasi pada Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Banjir Melanda 9 Daerah di Sulawesi Selatan, 3.206 Warga Mengungsi

8 Desember 2021

Banjir Melanda 9 Daerah di Sulawesi Selatan, 3.206 Warga Mengungsi

Banjir di sembilan daerah di Sulawesi Selatan terjadi saat hujan turun dalam kurun waktu tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

22 November 2021

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

Lukisan dan DNA tertua di dunia ditemukan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya