Ini Alasan Mengapa Busan Menjadi Destinasi MICE Kelas Dunia

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 6 September 2020 11:00 WIB

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel

TEMPO.CO, Jakarta - Busan jadi perbincangan para traveler sejak ditayangkan film horor Train to Busan pada 2016 silam. Kini, Busan nyaris sama populernya dengan Seoul, ibu kota Korea Selatan.

Busan meraih popularitasnya saat Perang Korea. Kota di pantai tenggara Semenanjung Korea yang menghadap Jepang itu, adalah satu dari dua kota di Korea Selatan yang tidak direbut oleh Korea Utara selama Perang Korea 1950-53. Akibatnya, kota itu menjadi tempat berlindung bagi pengungsi dan pintu gerbang bagi pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertempur di Utara.

“Pertempuran sebenarnya tidak pernah berhasil sampai ke Busan,” kata John Bocskay, penulis buku CultureShock! Korea sekaligus Direktur Urusan Internasional PBB. Busan dalam keadaan terkepung, aliansi Korea Utara dan Cina telah menduduki wilayah sekitar 30 mil di luar Busan. Kota itu menjadi benteng terakhir Korea Selatan dan Amerika Serikat, serta pasukan PBB.

Lebih dari 60 tahun setelah Perang Korea, Busan telah tumbuh menjadi kota terbesar kedua di Korea Selatan, dengan populasi 3,7 juta orang, menurut Organisasi Pariwisata Busan.

Busan kini menjadi kota bisnis sekaligus pariwisata. Ia tumbuh sebagai kota dengan pelabuhan kontainer tersibuk keenam di dunia dan pelabuhan transshipment terbesar ketiga di dunia. Di sektor MICE, (Meeting, Insentif, Konferensi, Pameran), Busan berada pada peringkat ketujuh secara global. Hal itu dihitung dari jumlah pertemuan atau konferensi yang diadakan di kota itu. Bahkan dalam dunia MICE, Busan merupakan satu-satunya non-ibu kota dalam daftar 10 besar kota MICE.

Advertising
Advertising

Di Asia, Busan menempati urutan keempat di samping Singapura, Seoul, dan Tokyo sebagai destinasi MICE. Menurut Bocskay, sebagaiman adinukil dari Business Traveller USA, Busan merupakan kota terencana dan ditata dengan baik, sesuai masterplan.

"Meskipun tumbuh menjadi metropolitan, Busan masih memiliki sedikit karakter desa pegunungan dengan jalan berliku, sudut, dan celah di mana-mana tempat orang menetap setelah perang," ujar Bocskay.

Kota ini memberi kebebasan visa kepada warga dari 117 negara. Lalu ada 12 penerbangan (durasi 50 menit) per hari dari Bandara Internasional Incheon dan 60 penerbangan jarak serupa dari Bandara Internasional Gimpo. Jika Anda lebih suka naik kereta, ada sekitar 58 kereta SRT berkecepatan tinggi harian dari Stasiun Suseo dan 120 kereta KTX berkecepatan tinggi harian dari Stasiun Seoul.

Singapore Airlines Silkair meluncurkan penerbangan nonstop ke Busan, memberikan kota itu koneksi udara langsung pertamanya ke Singapura. Layanan empat kali seminggu beroperasi pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu menggunakan pesawat Boeing 737-800.

Menemukan akomodasi yang cocok juga jauh lebih mudah akhir-akhir ini, dengan lebih dari 53.000 kamar tersedia. Harga hotel bintang lima biasanya berkisar antara US$140- US$300 per malam, bintang empat seharga US$100- US$140 dan bintang tiga hanya seharga US$60- US$100.

Pada tahun-tahun mendatang, Busan akan mendapatkan beberapa fitur ikonik baru. Pada tahun 2021, Pusat Seni Internasional Busan dengan 2.000 kursi akan dibuka. Lalu pada tahun 2022 akan dibuka Gedung Opera Busan yang berkapasitas 2.100 kursi. Pada tahun yang sama juga akan ada peluncuran Busan Lotte Town senilai US$385 juta, yang menampilkan skywalk, dinding panjat tebing, dan taman hiburan anak-anak.

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

58 menit lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

6 jam lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

22 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

2 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

4 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

4 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya