Qantas Airways Terbang ke AS Bergantung Ketersediaan Vaksin Covid-19
Reporter
Bram Setiawan
Editor
Ludhy Cahyana
Kamis, 3 September 2020 12:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi virus corona (Covid-19), maskapai penerbangan Australia, Qantas Airways belum mulai terbang. Mereka masih mempertimbangkan perjalanan internasional belum berlanjut hingga pertengahan 2021.
Sementara untuk penerbangan ke Amerika Serikat, maskapai itu berpendapat, akan berlanjut bergantung ketersediaan vaksin, seperti dikutip dari News Break, “Tingkat jumlah keseluruhan penyakit (prevalensi) di Amerika Serikat, mungkin akan memakan waktu lama,” kata Pimpinan Eksektif (CEO) Qantas Airways, Alan Joyce.
Ia menambahkan, keadaan itu pula yang menyebabkan vaksin diperlukan bila penerbangan ke Amerika Serikat mulai dilanjutkan, sebagaimana dikutip dari Lonely Planet. Menurut Joyce, Qantas Airways masih memarkir 12 pesawat Airbus A380 untuk jangka panjang.
Gagasan gelembung perjalanan atau travel bubble telah muncul. Meski pedoman keselamatan dan persyaratan pembukaan kembali di seluruh dunia masih terus menyesuaikan keadaan. Joyce mengatakan, bahwa Selandia Baru masih dalam penjadwalan ulang penerbangan internasional pertama Qantas.
“Selandia Baru adalah contoh nyata yang berpotensi membuka relatif cepat dibandingkan dengan negara lain di seluruh dunia,” kata Joyce.
Gelembung perjalanan Trans-Tasman antara Australia dan Selandia Baru adalah salah satu yang pertama diumumkan. Tetapi dengan masih adanya wabah virus corona di Australia dan Selandia Baru, mengganjal rencana tersebut.
NEWS BREAK | LONELY PLANET