Wisata Gunung Bromo Resmi Buka Kembali, tapi Pasti Tutup Lagi Jika...

Sabtu, 29 Agustus 2020 07:40 WIB

Acara pemotongan pita pembukaan kembali atau reaktivasi wisata Gunung Bromo di pintu masuk Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat siang, 28 Agustus 2020. TEMPO | Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Destinasi wisata Gunung Bromo kembali dibuka setelah tutup hampir setahun lamanya. Sebelum pandemi Covid-19 merebak di Indonesia pada pertengahan Maret 2020, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah membatasi sebagian aktivitas wisata akibat letusan pada Juli 2019, kebakaran pada September 2019, dan program rutin tahunan pemulihan ekosistem Bromo - Semeru setiap Januari sampai Maret.

Pembukaan kembali atau reaktivasi wisata Bromo diresmikan di pintu masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat siang, 28 Agustus 2020. Prosesi ini ditandai dengan sambutan oleh Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie dari Jakarta secara online dengan disaksikan sekitar 50 orang dari unsur TNBTS, TNI dan Polri, serta pelaku usaha jasa penyewaan jip. Lalu dilanjutkan dengan pemotongan pita oleh Supoyo, tokoh masyarakat suku Tengger sekaligus Ketua Forum Komunikasi Pelaku Usaha Ekowisata Gunung Bromo.

Dalam sambutannya, John Kenedie menyatakan reaktivasi wisata Gunung Bromo merupakan hasil kesepakatan dalam rapat koordinasi antara Balai Besar TNBTS bersama pemerintah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang, pada 1 dan 16 Juli 2020. Empat bupati kemudian menerbitkan surat rekomendasi persetujuan pengaktifan kembali wisata Gunung Bromo dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Acara pembukaan kembali atau reaktivasi wisata Gunung Bromo di pintu masuk Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat siang, 28 Agustus 2020. TEMPO | Abdi Purmono

"Mari kita bekerja sama dan saling dukung supaya reaktivasi wisata Gunung Bromo berjalan lancar dan aman dengan memperketat penerapan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19," kata John Kenedie. "Semua harus sesuai protokol kesehatan."

Advertising
Advertising

John Kenedie menjelaskan, untuk sementara jumlah pengunjung dibatasi 20 persen dari jumlah kunjungan normal. Seluruh wisatawan harus memesan tiket lewat daring melalui bookingbromo.bromotenggersemeru.org dan tiada lagi pembayaran uang tunai di loket-loket pintu masuk kawasan Bromo.

Nantinya, John Kenedie melanjutkan, Balai Besar TNBTS bersama pemangku kepentingan akan mengevaluasi reaktivasi wisata ini setiap pekan. Hasil kajian mingguan ini akan menjadi pertimbangan pembukaan kegiatan wisata pendakian ke Gunung Semeru.

Apabila masih banyak wisatawan yang belum mematuhi protokol kesehatan dan mengakibatkan munculnya klaster penularan Covid-19, maka kegiatan wisata terpaksa ditutup lagi. "Ingat ya, jika semua pemangku kepentingan dan para pengunjung tidak patuh, lalu muncul klaster penularan baru, maka terpaksa kegiatan wisata Bromo ditutup lagi," kata John Kenedie. "Itu kesepakatan bersama."

Tokoh masyarakat Suku Tengger, Supoyo menguatkan pernyataan John Kenedie. Menurut Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Probolinggo ini, seluruh pelaku usaha dan masyarakat Suku Tengger tak ingin objek wisata Bromo yang sudah mendunia menjadi klaster penyebaran Covid-19. Sebab itu, sejak jauh hari seluruh sesepuh Suku Tengger mengingatkan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru jangan buru-buru mengaktifkan kembali kegiatan wisata Bromo sebelum ada prosedur operasional standar.

Pertunjukan Tari Remo di Pos Jemplang, Dusun Ngadas, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Jumat, 28 Agustus 2020. Tarian ini menjadi bagian dari serangkaian prosesi reaktivasi wisata Gunung Bromo yang resmi dibuka oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. TEMPO | Abdi Purmono

"Kami, para sesepuh Tengger sudah sepakat kegiatan wisata Bromo ditutup lagi jika terjadi klaster baru. Jangan sampai itu terjadi karena kita semua yang rugi," kata Supoyo. Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, menurut dia, sudah mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat, pelaku usaha, dan pengunjung.

Supoyo mencontohkan, para penyedia jasa jip Bromo hanya boleh membawa tiga wisatawan atau 50 persen dari kapasitas 6 penumpang. Di dalam jip wajib ada sekat plastik antara kabin penumpang dan sopir. Semua orang harus memakai masker, membawa cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, dan menjaga jarak satu sama lain.

Prosesi pengaktifan kembali wisata Bromo diawali sejak pagi dengan melakukan tumpengan dan ritual adat Tengger di pintu masuk Coban Trisula, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Disusul persembahan tarian oleh masyarakat Desa Ngadas, Poncokusumo, di Pos Jemplang (pos persimpangan ke lokasi Lautan Pasir Bromo dan ke Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang), ritual adat dan tumpengan Tengger di Pakis Bincil. Acara ditutup dengan ritual adat dan tumpengan lagi di Watu Dengkuk di kawasan Lautan Pasir.

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

10 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

23 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

7 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

8 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

8 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

9 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya