Strategi Pemkot Yogyakarta Tekan Cocid-19, Bisa Tak Disukai Turis?

Kamis, 27 Agustus 2020 12:00 WIB

Segelintir wisatawan menyambangi gedung oval di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta pekan ini. Kunjungan wisata di Taman Pintar masih dibatasi semasa pandemi Covid-19 dan tak semua wahana dibuka demi mengantisipasi penularan. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyatakan tak mau ambil resiko dengan jor-joran membuka kuota kawasan-kawasan wisata, meskipun kunjungan wisata kian melimpah akhir Agustus ini.

Sebaliknya, Pemkot Yogyakarta justru kembali mengevaluasi soal kuota ideal kunjungan wisata, agar lebih memungkinkan penerapan jarak sosial atau physical distancing lebih ketat.

Hal menimbang dari perkembangan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang secara akumulasi berada pada angka 1.264 kasus, dengan jumlah kasus baru selalu di atas 15 infeksi per hari.

"Untuk objek-objek wisata kami pastikan masih berlaku pembatasan kunjungan, maksimal 50 persen dari kuota normal per objek wisata itu," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Heroe mengatakan dalam pembatasan kuota itu, pihaknya menimbang juga sifat destinasi wisata: apakah berada ruang tertutup (indoor) atau ruang terbuka (outdoor). Hal ini terkait rumusan untuk mendapatkan kuota ideal jarak aman wisatawan di destinasi itu.

Advertising
Advertising

"Kalau destinasi itu outdoor, kuota kunjungan wisata masih bisa kami izinkan maksimal 50 persen. Tapi kalau destinasi itu indoor, kuota maksimal ditentukan dari luasan lahan objek itu, tak bisa disamakan," ujar Heroe. Sebab potensi penularan virus di ruang indoor masih dianggap lebih tinggi.

Heroe mencontohkan objek wisata Taman Pintar, Pasar Beringharjo juga Kebun Binatang Gembira Loka, kuota maksimal kunjungan jelas berbeda, demi menjaga physical distancing itu.

Di Taman Pintar misalnya, karena dominan dengan ruangan indoor dan memungkinkan wisatawan banyak sentuhan dengan wahana-wahana di dalamnya, maka kuota dibuat lebih ketat. Bisa hanya 30 persen saja di satu wahana, bahkan ada wahana yang tidak diberi kuota sama sekali alias ditutup sementara seperti Taman Air Menari.

"Tidak sama kuotanya pada setiap wahananya seperti di Taman Pintar. Bahkan ada wahana yang kami tutup sama sekali karena tidak memungkinkan wisatawan jaga jarak atau alat-alatnya banyak aspek sentuhannya," ujarnya.

Adapun Pasar Beringharjo pengaturan kuotanya menimbang bagian luar dan dalam pasar, yang lokasinya berada di kawasan Malioboro itu. Suasana di luar pasar yang dipenuhi kuliner itu tidak sama penerapan kuotanya seperti di dalam pasar.

Apalagi untuk kuliner di luar Pasar Beringharjo yang selama ini ramai wisatawan, juga telah mengadopsi pembayaran secara non tunai di masa pandemi ini, "Tak hanya untuk transaksi, pembayaran non tunai di pasar tradisional juga berlaku saat pedagang membayar retribusi," kata Heroe.

Sedangkan untuk Kebun Binatang Gembira Loka, ujar Heroe, tak hanya ketat menerapkan pembatasan kunjungan. Tapi juga sampai mengatur arus pengunjung, memisahkan alurnya hingga proses administrasi yang mengutamakan virtual. Kunjungan Gembira Loka saat ini masih dibatasi 1.500-2.500 orang per hari secara bertahap, dari jatah kuota di atas 10.000 orang per hari.

Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengatakan walau puluhan ribu wisatawan mulai membanjiri Yogyakarta saat akhir Agustus ini, pembatasan jumlah kunjungan tetap berlaku di setiap objek.

Kuliner di luar Pasar Beringharjo yang Agustus ini mulai merasakan dagangannya kembali ramai pengunjung. TEMPO/Pribadi Wicaksono

"Gugus Tugas masih merekomendasikan tiap obyek hanya bisa menerima 30 sampai 50 persen wisatawan dari kapasitas normal objek yang didatangi," ujarnya.

Biwara mengatakan penerapan kuota kunjungan terbatas ini belum dicabut, alias sama dengan saat Gugus Tugas merekomendasikan uji operasional sejumlah destinasi itu.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

24 menit lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

8 jam lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

10 jam lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

15 jam lalu

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

Sebagai tujuan wisata nasional berkomitmen menjaga destinasi tetap bersih dan nyaman.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

1 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

2 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

2 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

4 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

4 hari lalu

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan

Baca Selengkapnya