Aturan Menginap di Homestay Yogyakarta Masa New Normal Covid-19

Kamis, 23 Juli 2020 21:45 WIB

Homestay di kawasan Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menerapkan uji coba pembukaan kembali sejumlah destinasi wisata pada Juli 2020. Kebijakan itu ditindaklanjuti oleh pengelola objek wisata dengan mematangkan persiapan homestay yang tersebar di seluruh destinasi agar turut siap menerima tamu yang menginap.

Homestay di berbagai destinasi wisata di Yogyakarta tutup sejak pandemi Covid-19 merebak pada Maret 2020. Padahal homestay tersebut menjadi tempat favorit wisatawan khususnya backpacker, yang membutuhkan penginapan dengan harga terjangkau dengan fasilitas mencukupi.

Di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran misalkan, pengelola sudah beberapa kali berunding dengan pemilik 80-an homestay yang tersebar di sekitar kawasan di Kabupaten Gunungkidul itu. Mereka membahas segala persiapan sebelum kelak pengelola homestay kembali menerima tamu untuk menginap.

Sekretaris Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis Gunung Api Purba Nglanggeran, Yogyakarta, Sugeng Handoko mengatakan mekanisme penerapan protokol kesehatan di homestay berbeda dengan hotel. "Homestay memiliki tata ruang yang beragam dan interaksi dengan tamu cukup tinggi. Karena itu, perlu aturan main bersama yang jelas di masa new normal ini," ujar Sugeng pada Kamis 23 Juli 2020.

Suasana homestay di kawasan Nglanggeran Gunungkidul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

Saat itu mereka sedang mematangkan protokol operasional homestay. Salah satunya mengatur ketentuan jumlah tamu yang boleh bermalam. Pada prinsipnya tetap menerapkan pembatasan jarak fisik dan menjaga kebersihan demi mencegah penyebaran virus corona.

Contoh, pengelola mengatur kapasitas tamu dalam satu kamar homestay. Jika sebelumnya satu tempat tidur dapat diisi dua orang, kini hanya boleh satu orang, kecuali jika pasangan suami istri. "Kalau sebelum wabah, rombongan berapapun jumlahnya bisa masuk. Jadi satu kamar diisi banyak orang. Ke depan tidak bisa seperti itu," ujar Sugeng.

Pengelola homestay juga harus menyediakan fasilitas kebersihan, seperti tempat mencuci tangan, lengkap dengan sabun. Informasi pembersihan kamar dengan disinfektan dan harus 'mengistirahatkan' kamar setelah digunakan oleh tamu atau sebelum ditempati oleh tamu berikutnya.

Kendati sudah bersiap menerapkan protokol kesehatan, belum tahu kapan para pengelola ini dapat menerima tamu. Sugeng belum dapat memastikan karena persiapan setiap homestay berbeda. "Hasil pertemuan terakhir dengan pemilik homestay, mereka sepakat belum mau menerima tamu menginap karena kasus Covid-19 di bulan ini meningkat," ujar dia.

Homestay di kawasan Tebing Breksi Yogyakarta menunggu rekomendasi pemerintah untuk beroperasi. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Selain itu, homestay juga belum menerima tamu karena aktivitas saat malam di destinasi wisata Nglanggeran masih terbatas. Objek wisata itu hanya beroperasi mulai pukul 08.00 sampai 18.00. "Wisatawan yang kemalaman saat ke Nglanggeran, silakan mencari penginapan di Kota Yogyakarta karena kami belum bisa memastikan kapan bisa menerima tamu," katanya.

Tak hanya di destinasi wisata Nglanggeran, pengelola kawasan Tebing Breksi di Kabupaten Sleman juga masih mempersiapkan homestay yang ada. Mereka pun belum bisa menerima tamu yang hendak menginap.

Ketua Pengelola Wisata Tebing Breksi, Kholik Widiyanto mengatakan penginapan di kawasan dalam dan sekitar Tebing Breksi masih mempersiapkan protokol kesehatan. "Kami masih menunggu rekomendasi pemerintah untuk operasional homestay," ujar Kholik. Musababnya, prosedur standar operasional yang diterima pengelola hanya untuk uji coba destinasi wisata, bukan operasional homestay.

Di dalam kawasan objek wisata Tebing Breksi terdapat homestay yang menyediakan tiga kamar dan satu family room yang bisa menampung 19 orang. Adapun di luar Tebing Breksi terdapat 20-an homestay yang menyediakan 40 kamar. Dari Tebing Breksi, biasanya wisatawan melanjutkan perjalanan wisata ke Candi Prambanan, Ratu Boko, dan berbagai candi di Kabupaten Sleman timur.

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

18 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

21 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

5 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

5 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya