TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah hotel sudah menerima tamu dan menerapkan berbagai protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona. Salah satu hotel yang mengikuti pedoman kesehatan itu adalah Hotel Sari Pacific di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat.

Director of Marketing Communication Hotel Sari Pacific Jakarta, Niko Wicaksono mengatakan tamu yang datang dan boleh menginap di hotel itu harus bersuhu tubuh tak lebih dari 37,3 derajat Celcius. "Harus selalu pakai masker dan menerapkan jarak satu sama lain," kata Niko kepada Antara di Jakarta, Jumat 17 Juli 2020.

Sebelum masuk area hotel, petugas akan memeriksa suhu tubuh pengunjung. Ada kalanya temperatur tubuh menjadi agak naik karena cuaca yang panas. Jika tamu merasa masih merasa kepanasan dan gerah, petugas mempersilakan untuk beristirahat sejenak sampai tubuh agak segar. Baru kemudian mengecek suhu tubuh kembali. Apabila temperatur badan masih di atas 37,3 derajat Celcius, maka tamu tersebut akan diarahkan ke klinik hotel.

Suasana area reservasi atau check in di Hotel Sari Pacific. Foto: Antaranews

Tamu wajib memakai masker selama berada di area publik hotel, kecuali di tempat tertentu, seperti restoran. Petugas hotel tak segan mengingatkan pengunjung agar selalu memakai masker. Hand sanitizer juga tersedia di berbagai titik agar tamu dapat membersihkan tangan setiap saat.

Ketka check in, petugas menyediakan pulpen yang telah dibersihkan atau disanitasi. Pulpen itu digunakan untuk mengisi formulir tentang data diri, alamat rumah, alamat surat elektronik, hingga kondisi kesehatan. Selain manual, formulir juga dapat diisi secara virtual dengan memindai QR Code.

Kunci hotel yang berbentuk kartu diserahkan kepada tamu dalam keadaan baru disterilkan. Pada lantai di area check in terdapat penanda sebagai panduan mengatur jarak saat mengantre. Penanda serupa juga dipasang di lantai lift yang hanya boleh memuat lima orang pada satu waktu.

Tata letak meja dan kursi di Restoran Fiesta Hotel Sari Pacific, Jakarta. Foto: Antaranews

Di restoran, suasana terasa berbeda di masa new normal pandemi Covid-19. Jika dulu tamu bisa leluasa mengambil makanan yang disajikan prasmanan di berbagai sudut restoran, kini tempat makan dan prosedur penyajian berubah. Satu meja makan hanya dilengkapi dua kursi.

Ketika tamu datang, meja masih kosong karena staf tidak akan melakukan pre-setting (meletakkan alas dan peralatan makan, garam, dan merica). Peralatan tersebut baru diberikan ketika tamu datang. Tamu juga harus memesan makanan dan minuman. Baru kemudian staf restoran menyediakan. Ketika disajikan, semua makanan dan minuman dalam keadaan tertutup atau dilapisi plastik.