Baduy Mohon Dihapus dari Destinasi Wisata, Solusi Masih Dicari

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 16 Juli 2020 09:51 WIB

Perempuan Baduy menyortir gabah sebelum proses pengeringan saat menggelar Ritual Kawalu di desa Kanekes, di Lebak, Banten, 28 April 2020. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Baduy di Desa Kanekes, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten ingin wilayah adat mereka dihapus dari destinasi wisata. Permintaan masyarakat adat Baduy itu lantaran semakin terganggu karena terlalu banyak aktivitas pariwisata, yang antara lain menyebabkan pencemaran lingkungan.

Promosi pariwisata pun sangat berbeda dengan kenyataan, karena kampung Baduy tak sepenuhnya tenteram. Sebab itu, permohonan perlindungan pelestarian tatanan nilai adat Baduy disampaikan melalui surat kepada Presiden Joko Widodo, tertanggal 6 Juli 2020. Surat itu pun bertanda cap jari tokoh masyarakat adat Baduy yang diwakili Jaro Saidi, Jaro Aja, Jaro Madali.

Surat itu juga tembusan salah satunya untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). "Kami sangat menghormati aspirasi masyarakat Baduy. Sabtu (pekan) ini akan bertemu dengan Kadisparda (Dinas Pariwisata) dan komunitas budaya Baduy," kata Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Sungkari, kepada TEMPO, Rabu, 15 Juli 2020.

Hari menjelaskan, pihak Kemenparekraf menunggu arahan Presiden Joko Widodo. "Sambil paralel mengomunikasikan dengan Lembaga Adat Baduy untuk mencari solusi dari permasalahan ini," ujarnya.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Frans Teguh, Baduy tetap menjadi kawasan budaya dan adat istiadat. "Dalam kosmos saba budaya. Adanya aktivitas, karena Baduy memiliki daya tarik," katanya.

Advertising
Advertising

Adapun Peraturan Desa Kanekes Nomor 1 tahun 2007 tentang Saba Budaya dan Perlindungan Masyarakat Adat Tatar Kanekes (Baduy).

Ihwal permohonan masyarakat adat Baduy, menurut Frans, perlu manajemen pengunjung. "Manajemen konservasi dan berlakunya aturan yang ketat apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," katanya.

Frans menjelaskan, Baduy sebagai entitas budaya harus dijaga dalam upaya perlindungan. "Perlu upaya penghormatan dan pemuliaan terhadap nilai, tradisi, warisan, seni budaya, makanan khas dan keseharian masyarakat," ujarnya.

Kemenparekraf, kata Frans, sedang memastikan model tata kelola agar dampak ekonomi selaras dengan sosial budaya dan lingkungan. "Kami mendorong agar masyarakat adat menjadi unsur utama dalam tata kelola atau manajemen untuk melakukan penataan ekosistem budaya, ekologis," katanya.

Sejumlah wisatawan berkeliling di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa, 7 Juli 2020. Permohonan penghapusan wilayah Baduy sebagai tujuan wisata karena Suku Baduy merasa terganggu kedatangan wisatawan yang mencemari lingkungan sekitar. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

Ia menambahkan, hal itu untuk membangun keseimbangan. "Penguatan rantai nilai dan rantai pasok dengan menggunakan sumber daya dan potensi lokal," tuturnya.

Berita terkait

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

12 jam lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

4 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

4 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

5 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

6 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

Pria diduga copet itu nyaris ditelanjangi massa demo sengketa Pilpres 2024, namun berhasil diamankan polisi dan petugas keamanan.

Baca Selengkapnya

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

6 hari lalu

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

Terobos kantor Kemenparekraf, massa yang demo berharap bisa salat duhur.

Baca Selengkapnya