Ini Dia Orang Pertama yang Menjejakkan Kaki di Puncak Carstensz

Selasa, 7 Juli 2020 16:03 WIB

Jordan Romero ketika mencapai puncak Piramida Carstensz, Papua, Indonesia. AP/Courtesy of Romero family, dok.

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Albertus Hendrikus Lorentz sampai di lereng gunung bersalju yang ia sebut Pegunungan Wilhemina, pada 1909, tak satupun petualang berhasil mencapai puncaknya. Bila Lorentz berhasil membuktikan salju di negeri tropis seperti temuan Jan Carstensz 300 tahun sebelumnya, maka tugas petualang setelahnya adalah mencapai puncak Wilhelmina.

Ada beberapa nama bagi gunung tertinggi di Indonesia itu, yakni Gunung Jayawijaya atau Puncak Jaya, Gunung Wilhelmina dan para pendaki lebih suka menyebutnya Puncak Carstensz. Namun nama sejatinya yang diberikan oleh Suku Amungme adalah Nemangkawi Ninggok, “Artinya, anak panah berwarna putih," kata arkeolog Haris Suroto.

Puncak Jaya berada pada ketinggian 4.884 meter dari permukaan laut. Puncak Jaya ini merupakan satu-satunya gunung yang masih dapat dijumpai gletser di daerah tropis. Puncak Jaya tergolong salah satu puncak tertinggi di dunia, bersama-sama dengan Puncak Himalaya dan Puncak Andes.

Gletser yang masih dijumpai di Puncak Jaya merupakan peninggalan Zaman Es. Pada masa itu, Puncak Jaya merupakan suatu kawasan pegunungan yang hampir seluruhnya berselimut salju. Sampai dengan tahun 1962, tak ada seorangpun yang bisa mendaki sampai ke puncak jaya.

Nama lain puncak ini seperti tercantum di banyak peta dunia adalah Puncak Carstensz atau Carstensz Top. Nama Puncak Jaya adalah kependekan dari Puncak Jayakesuma, nama resmi yang diberikan pada puncak ini setelah Papua kembali ke Indonesia.

Advertising
Advertising

Puncak Jaya tak pernah berhasil ditaklukkan oleh tim ekspedisi manapun, sampai adanya pendakian yang dilakukan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Heinrich Harrer, petualang berkebangsaan Austria pada tahun 1962. Ekspedisi itu melibatkan tiga anggota ekspedisi lainnya, yakni Robert Philip Temple, Russell Kippax, dan Albertus Huizenga.

Di antara mereka, Philip Temple dari Selandia Baru, adalah yang paling berpengalaman berurusan dengan Puncak Carstensz. Ia sebelumnya memimpin ekspedisi ke daerah tersebyt dan merintis rute akses ke pegunungan.

Menurut arkeolog Hari Suroto, seorang yang paling berjasa dan pantas disebut namanya sebagai kunci prestasi itu adalah Philip Temple. Dialah yang sebelumnya telah melakukan pekerjaan awal, yang pada akhirnya sangat membantu memuluskan perjalanan tim ekspedisi pimpinan Harrer.

Temple berhasil menemukan beragam jalur alternatif menuju puncak bersalju, sekaligus membuat peta rute perjalanan tersebut. Namun karena kehabisan dana dan logistik, ia tidak berhasil mewujudkan impiannya menaklukkan Puncak Carstensz. Selanjutnya, ia malah bergabung dalam tim Harrer dan menjadi penunjuk jalan.

Puncak Jaya atau Carstensz. carstensz-expedition.com

Ia berhasil mengantar tim Harrer, akhirnya bisa menginjakkan kakinya di puncak gunung bersalju tersebut. Kini, nama Harrer yang terpahat sebagai orang yang pertama menundukkan Puncak Carstensz, dan nama Temple pun di bawah bayang-bayang Harrer.

Pada tahun 1963, puncak itu berganti nama menjadi Puncak Soekarno, setelah itu kemudian diganti menjadi Puncak Jaya. Nama Piramida Carstensz masih digunakan di kalangan para pendaki gunung.

Catatan redaksi: tulisan diolah dari email arkeolog Hari Suroto.

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

6 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

8 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

13 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

16 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya