Klub Malam Harusnya Lambat Dibuka Saat New Normal, Ini Faktanya

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 6 Juli 2020 14:45 WIB

Ilustrasi pengunjung klub malam atau diskotek. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Saat destinasi wisata dibuka secara bertahap di berbagai pelosok Eropa. Namun klub malam menjadi objek wisata yang paling lambat dibuka. Alasannya sederhana: orang yang mabuk sulit menjaga jarak sosial.

Hal tersebut dinyatakan kepolisian Inggris, setelah beberapa klub malam mulai dibuka. Kepada Al Jazeera, Kepolisian Inggris mengatakan pada hari Minggu, 5 Juli 2020, para pengunjung yang memadati distrik Soho London, memadati pub-pub malam. Dan mereka secara jelas tak dapat menjaga jarak satu sama lain.

Sejak awal Juli, Inggris mengizikan hotel-hotel beroperasi, demikian halnya dengan pub dan restoran serta layanan babershop. Pada Sabtu, 4 Juli 2020, sebagian warga London berkumpul di klub-klub malam. Mereka masih tampak mematuhi aturan pencegahan Covid-19. Namun, di berbagai tempat, kerumunan besar terjadi.

Akibat kerumunan yang bersar di klub-klub malam, Perdana Menteri Boris Johnson menghadapi pertanyaan: mengapa ia membuka bar dan sejenisnya pada Sabtu, bukan pada Senin yang relatif lebih sepi.

Menurut Johnson, dibuka Sabtu atau Senin, tak akan banyak perbedaan. Begitu pendapatnya, sebagaimana dinukil dari Al Jazeera. Namun di lapangan, Kepolisan Federal Inggris harus berhadapan dengan pria telanjang, peminum yang mabuk, pemabuk yang pemarah, perkelahian, dan pemabuk brutal.

Advertising
Advertising

"Yang jelas sekali adalah bahwa orang mabuk tidak akan menjauhkan secara sosial," kata Kepala Kepolisan Federal Inggris John Apter kepada radio London.

Dia mengatakan departemen kepolisiannya sendiri di kota Southampton selatan "berhasil mengatasinya". "Saya tahu daerah lain memiliki masalah dengan petugas yang diserang," kata Apter.

Seorang wanita tertidur dijalanan usai pulang berpesta di pub dan klub malam di Newcastle, Inggris. Banyak wanita yang berpakaian tipis dengan hak tinggi pingsan di jalanan akibat mabuk. dailymail.co.uk

Pemindaian laporan polisi dari Sabtu malam menunjukkan tingkat kejahatan di seluruh Inggris. Petugas di wilayah Devon dan Cornwall barat daya telah mencatat hampir 1.000 laporan gangguan terkait minuman dan perilaku anti-sosial pada Sabtu malam.

Ada juga laporan pesta ilegal di London dan timur laut yang mengakibatkan penangkapan massal serta kekacauan di Midlands utara.

Pub di Wales dan Skotlandia sebagian akan dibuka kembali pada pertengahan Juli, sementara yang di Irlandia pada hari Jumat, 10 Juli 2020.

Terlalu Cepat?
Beberapa orang khawatir pemerintah Inggris terlalu tergesa-gesa, bahkan gegabah, dalam memberikan sanksi atas perubahan tersebut. Jumlah korban virus yang dikonfirmasi di Inggris adalah 44.198 adalah yang tertinggi ketiga di dunia, di belakang Amerika Serikat dan Brasil.

Pembukaan kembali bar dan restoran di AS dan di tempat lain telah dipersalahkan karena lonjakan infeksi baru.

David King, mantan kepala penasihat ilmiah untuk pemerintah Inggris, mengkritik pelonggaran lockdown terbaru. Dia mengatakan sepertinya strategi tersebut untuk "mempertahankan" tingkat infeksi, sekitar 3.000 kasus baru per hari di seluruh Inggris, agar ekonomi terus berputar.

"Kita perlu melihat rute tercepat dari penghentian penyebaran Covid-19, dan itu bukan rute saat ini, dan itu berarti pemulihan ekonomi yang lebih baik juga," katanya kepada Sky News.

Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara memiliki kebijakan yang berbeda dalam membuka lockdown. Inggris, dengan populasi sekitar 56 juta, mencabut lockdown lebih cepat dan luas. Ada anggapan Perdana Menteri Boris Johnson dipengaruhi oleh keinginan untuk meringankan beban ekomi Inggris.

Seorang wanita tertidur dipangkuan teman prianya setelah pulang dari klub malam di Newcastle, Inggris. dailymail.co.uk

Namun tuduhan itu dibantah oleh pemerintah. Sekretaris Kesehatan Matt Hancock membela keputusan pemerintah, yang dianggap mengecilkan masalah keamanan, "Dari apa yang saya lihat, meskipun ada beberapa pemandanga yang bertentangan, namun sebagian besar orang telah bertindak secara bertanggung jawab," kata Hancock kepada Sky News.

Artinya, sebagian besar warga mematuhi protokol kesehatan, meskipun ada beberapa pelanggaran. Namun secara keseluruhan, keputusan pemerintah Inggris dianggap Hancock berada pada jalur yang benar.

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

5 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter agar Tak Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran

29 hari lalu

Saran Dokter agar Tak Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran

Perjalanan mudik Lebaran mungkin tidak menyenangkan bagi sebagian orang yang mudah mabuk perjalanan. Simak saran dokter untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Pajero yang Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo PIK 2 Diduga Mabuk

43 hari lalu

Pengemudi Pajero yang Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo PIK 2 Diduga Mabuk

Pengemudi Pajero Sport, yang kini telah ditahan, dikenakan pasal 310 karena kecelakaan yang mengakibatkan orang lain meninggal.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tunggu Laporan Kasus Pengemudi Mobil Ford Ecosport Diamuk Massa

49 hari lalu

Polres Metro Depok Tunggu Laporan Kasus Pengemudi Mobil Ford Ecosport Diamuk Massa

Polres Metro Depok menyebutkan hingga kini pengemudi Ford Ecosport belum melapor atas peristiwa main hakim sendiri yang menimpanya.

Baca Selengkapnya

Viral Pengemudi Ford Ecosport Pecah Ban Nyaris Dihakimi Warga Depok, Polisi Bantah Ada Tabrak Lari

50 hari lalu

Viral Pengemudi Ford Ecosport Pecah Ban Nyaris Dihakimi Warga Depok, Polisi Bantah Ada Tabrak Lari

Pengemudi mobil nyaris diamuk massa di Parung Bingung Depok, karena ada yang meneriakinya tabrak lari sehingga menyulut emosi warga lain.

Baca Selengkapnya

Kronologi Lengkap XPander Tabrak Porsche di Showroom Mobil Mewah di PIK 2

51 hari lalu

Kronologi Lengkap XPander Tabrak Porsche di Showroom Mobil Mewah di PIK 2

JP, sopir mobil Xpander mabuk saat mengendarai mobilnya pada siang hari sehingga menabrak Porsche yang terparkir di Showroom PIK 2.

Baca Selengkapnya

10 Tips Mencegah dan Mengatasi Mabuk Perjalanan, Baik Darat, Laut, Maupun Udara

5 Februari 2024

10 Tips Mencegah dan Mengatasi Mabuk Perjalanan, Baik Darat, Laut, Maupun Udara

Mabuk perjalanan tentu membuat traveling jadi tidak menyenangkan, jadi ikuti 10 tips ini untuk menghindarinya.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Polisi di Malam Tahun Baru, Polsek Ciputat Bekuk 4 Pemuda Mabuk

4 Januari 2024

Pengeroyokan Polisi di Malam Tahun Baru, Polsek Ciputat Bekuk 4 Pemuda Mabuk

Peristiwa pengeroyokan polisi di Ciputat pada malam perayaan pergantian tahun itu disaksikan oleh sejumlah warga sekitar dan pengendara yang melintas.

Baca Selengkapnya

Pemuda Mabuk Diduga Keroyok Polisi di Ciputat, Ini Kata Warga

3 Januari 2024

Pemuda Mabuk Diduga Keroyok Polisi di Ciputat, Ini Kata Warga

Peristiwa pengeroyokan polisi itu terjadi ketika korban dihentikan oleh para pemuda mabuk itu ketika tengah melintas di Jalan Gelagah, Ciputat.

Baca Selengkapnya