Sensasi Mengudap Nasi Tempong Banyuwangi Saat New Normal

Minggu, 5 Juli 2020 22:07 WIB

Bagian tengah Rumah Makan Mbok Wah jadi perhatian pengunjung, karena di situlah lauk pauk untuk nasi tempong disajikan. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta - Nasi tempong salah satu kuliner ikon Banyuwangi. Dalam bahasa suku Osing, tempong artinya tampar, mungkin karena rasa pedasnya seperti ditampar. Kuliner yang merakyat ini berupa nasi putih, dilengkapi dengan potongan tempe, tahu, dan ikan asin. Sayur pelengkapnya berupa sayur rebus, berupa kol, bayam, juga terung.

Satu hal lain yang membuat menu ini menjadi istimewa adalah sambalnya. Pedasnya cabai rawit, menyatu dengan kesegaran tomat ranti dengan aroma terasi khas Banyuwangi. Pedas dan segarnya sambal, membuat siapapun serasa "tertampar". Sensasi rasa sambalnya, tak terlupakan.

Kuliner ini mudah dijumpai di Banyuwangi. Apalagi, saat ini kota di ujung timur Jawa itu, telah memasuki tahapan new normal. Nasi tempong pun bisa ditemui dengan mudah. Hanya saja, penjual dan pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan.

Baca: Wisata Kuliner di Banyuwangi, Coba 5 Makanan Ini

Nasi Tempong Mbok Wah salah satu yang terkenal di Banyuwangi. Lokasinya ada di Jalan Gembrung Nomor 220, Glagah, Bakungan, Banyuwangi, Jawa Timur. Di rumah makan itu, pengunjung bisa menikmati nasi tempong sambil lesehan atau di meja.

Advertising
Advertising

Jika ingin santai sambil lesehan, bisa memilih lokasi di sebelah kiri warung makan. Sementara di sisi kanan, berjejer meja dan bangku yang juga bisa jadi pilihan.

Paket lengkap sego tempong atau nasi tempong khas Banyuwangi. Foto: @isnasutanto

Pada bagian tengah rumah makan, tersaji pemandangan yang menggugah selera. Deretan lauk yang bakal jadi lauk nasi tempong. Mulai dari pilihan ikan yang digoreng, udang, paru, (nus) cumi hitam, hingga satai telur puyuh.

Dan yang paling menarik perhatian adalah sambal nasi tempong yang diulek di atas cobek berukuran besar. Sambal ini dibuat dadakan saat pelanggan datang dan disesuaikan dengan jumlah yang datang.

Nasi putih hangat dengan potongan tahu dan tempe serta ikan asin yang garing, terasa sangat nikmat dengan rasa sambalnya yang pedas-asam nan segar. Belum lagi dengan sayuran rebusnya yang masih garing dan manis.

"Kunci dari kesegaran sambal ini memang yang dibuat baru, saat pelanggan datang. Sehingga rasanya akan selalu segar," ujar Towi, pengelola rumah makan Sego Tempong Mbok Wah.

Adik dari Mbok Wah ini mengatakan, awalnya menu ini menjadi andalan masyarakat Banyuwangi untuk bekal mereka ke sawah.

Namun seiring waktu dengan rasanya yang khas dan semakin terbukanya Banyuwangi sebagai destinasi wisata, membuat masakan ini jadi banyak diburu wisatawan. Karena itu kemudian banyak disajikan menu-menu pendukung lainnya.

Kunci kelezatan nasi tempong Mbok Wah adalah bahan-bahannya yang segar. Dok. Kemenparekraf

"Tapi kuncinya semuanya harus selalu segar, bahan-bahannya segar. Makanya kami harus selalu baru, kalau diinapkan rasanya sudah berubah. Kami sesuaikan dengan pengunjung yang datang," kata Towi.

Saat wabah, Towi sempat menutup rumah makannya. Kini mereka buka kembali dengan mematuhi protokol kesehatan, "Semua karyawan yang masuk dipastikan kesehatannya, dengan cek suhu tubuh dan menggunakan masker dan pelindung wajah. Tempat cuci tangan dan hand sanitizer juga kami siapkan di setiap area rumah makan," kata Towi.

Berita terkait

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

3 hari lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

4 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

7 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

7 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

8 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

8 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

12 hari lalu

Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.

Baca Selengkapnya

126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

14 hari lalu

126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

Destinasi yang paling banyak dikunjungi di Banyuwangi selama libur Lebaran salah satunya Pantai Marina Boom

Baca Selengkapnya

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

15 hari lalu

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

25 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya