Rahasia di Balik Patung-Patung Mesir Kuno Berhidung Patah

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 25 Juni 2020 10:46 WIB

Para wisatawan mengambil gambar salah satu patung di Kuil Karnak di Luxor, Mesir, Jumat, 23 November 2018. Kompleks Kuil Karnak merupakan komplek keagamaan kedua terbesar di dunia dengan luas hingga 1,2 kilometer persegi. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

TEMPO.CO, Jakarta - Bertandang ke museum nasional atau berkunjung ke piramida Mesir, patung-patung bersejarah baik besar maupun kecil, kerap dijumpai dalam kondisi hidung yang patah. Bahkan, ornamen di dinding pun kerap terlihat rusak pada hidungnya. Ada apa?

Kurator Edward Bleiberg kerap mendapat pertanyaan serupa dari para pengunjung galeri seni Mesir di Museum Brooklyn. Dinukil dari CNN Style, Bleiberg, yang bertugas mengawasi koleksi khusus seni Mesir, Klasik dan Timur Dekat untuk Museum Brooklyn, mulanya terkejut dengan pertanyaan itu. Pasalnya, selama ini ia menerima begitu saja patung-patung rusak yang datang.

Dan seperti biasa, pengetahuannya di bidang Egyptology mendorong memvisualisasikan patung-patung itu dalam keadaan utuh. Tapi, ia berpendapat kerusakan itu tak terhindarkan. Patung berusia ribuan tahun selalu menunjukkan keausan. Namun, belakangan Bleiberg mengungkap pola kehancuran yang disengaja secara luas. Ia menunjuk pada serangkaian alasan, mengapa kompleks bersejarah di Mesir saat penemuannya selalu dikotori.

Baca: Gurun Putih Mesir, Pesona Sebelum Bertandang ke Piramida

Penelitian Bleiberg menjadi dasar dari pameran "Striking Power: Iconoclasm in Ancient Egypt". Sejumlah benda pilihan dari koleksi Museum Brooklyn dikirimkan ke Pulitzer Arts Foundation akhir Juni, yang dikuratori Stephanie Weissberg.

Advertising
Advertising

Weissberg akan menyandingkan patung-patung dan relief yang rusak dari abad ke-25 SM hingga abad ke-1 M dengan benda-benda sejenis yang masih utuh. Pameran ini berupaya mengungkap fungsi-fungsi politis dan keagamaan artefak Mesir kuno - dan budaya ikonoklasma yang mengakar, yang jadi biang mutilasi patung-patung bersejarah.

Laetitia Delaloye, kepala barang antik rumah lelang Christie, kepala patung Raja Mesir Tutankhamun di London, Inggris, 4 Juli 2019. Kepala patung Raja Mesir Tutankhamun laku terjual 4,7 juta poundsterling atau setara Rp83,3 miliar. Hidung pada patung tersebut terdapat kerusakan. REUTERS/Peter Nicholls

Menurut Bleiberg, Mesir merupakan salah satu peradaban yang berusia panjang. Ia mengalami berbagai ketidakstabilan di dalam negeri akibat suksesi. Sementara itu, bangsa Mesir juga kerap menghadapi invasi, dan beragam periode pergolakan lainnya. Semuanya meninggalkan bekas luka pada budaya mereka.

"Konsistensi pola di mana kerusakan ditemukan pada patung menunjukkan bahwa itu memiliki tujuan," kata Bleiberg. Ia merujuk berbagai motivasi politik, agama, pribadi dan kriminal untuk tindakan vandalisme. Hidung merupakan sasaran termudah dari patung tiga dimensi. Dan tak perlu upaya keras untuk menghancurkan hidung patung.

Patung menjadi sasaran, karena orang-orang Mesir kuno, menganggap patung dapat menyimpan esensi dewa. Dalam arti, patung-patung itu bisa menjadi hunian para dewa. Sementara, manusia yang dipatungkan agar jiwanya tetap berada dalam patung tersebut. Kampanye vandalisme ini dimaksudkan untuk "menonaktifkan kekuatan gambar," seperti yang dikatakan Bleiberg.

Makam dan kuil adalah tempat penyimpanan bagi sebagian besar patung dan relief yang memiliki tujuan ritual. "Semua itu ada hubungannya dengan ekonomi persembahan kepada yang supernatural," kata Bleiberg. Di sebuah makam, rakyat Mesir biasa melayani orang yang meninggal dunia, dengan memberi hadiah berupa makanan. Di kuil, representasi dewa ditampilkan menerima persembahan dari raja atau elit lain, agar dewa-dewa tetap melaksanakan tugasnya.

"Agama negara Mesir," Bleiberg menjelaskan, mengajarkan supaya raja-raja di Bumi menyediakan persembahan bagi dewa, dan sebagai imbalannya, dewa mengurus Mesir." Patung dan relief adalah "titik pertemuan antara yang gaib dan yang ada di dunia ini," katanya. Mereka yang dari alam gaib, dapat hidup kembali ketika ketika ritual dilakukan melalui patung atau relief. Dan tindakan ikonoklasma dapat mengganggu kekuatan itu.

Seorang polisi melihat ponselnya saat sejumlah turis melihat-melihat patung Spink di pinggiran kota Kairo, Mesir, 8 November 2015. Sphinx Giza memiliki panjang 73,5 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 20 meter yang merupakan struktur batu tunggal terbesar di dunia. REUTERS

"Bagian tubuh yang rusak tidak lagi dapat melakukan tugasnya," Bleiberg menjelaskan. Tanpa hidung, arwah patung itu berhenti bernafas, sehingga perusak secara efektif "membunuh" nya. Memukul telinga dari patung dewa akan membuatnya tidak dapat mendengar doa. Simbol-Sementara tangan kiri juga kerap dipenggal, karena bangsa Mesir Kuno meyakini, para dewa menerima persembahan dengan tangan kiri. Sementara tangan kanan dewa, untuk membawa simbol-simbol tertentu.

"Pada periode Firaun, ada pemahaman yang jelas tentang apa yang seharusnya dilakukan patung," kata Bleiberg. Bahkan jika seorang perampok makam kecil kebanyakan tertarik untuk mencuri benda-benda berharga, ia juga khawatir bahwa orang yang meninggal mungkin akan membalas dendam wajahnya tidak dimutilasi.

Praktek umum merusak gambar bentuk manusia juga menjadi bagian umum dari sejarah Mesir. Mumi yang dirusak ditujukan untuk merusak citra yang bersangkutan. Bahkan, prasasti bertuliskan hieroglif memberikan instruksi bagi prajurit yang akan memasuki pertempuran: buat patung lilin musuh, lalu hancurkan.

Memang, "ikonoklasme dalam skala besar ... terutama bermotif politis," tulis Bleiberg dalam katalog pameran untuk "Striking Power." Mengotori patung membantu penguasa yang ambisius (dan calon penguasa) untuk menulis ejarah yang menguntungkan mereka. Selama berabad-abad, penghapusan ini sering terjadi di sepanjang garis gender: misalnya perusakan terhadap dua Ratu Mesir Hatshepsut dan Nefertiti. Petilasan mereka sebagian besar dihapus dari budaya visual.

Sejumlah pekerja Mesir mengangkat patung Firaun Ramses II di kawasan Matariya, Mesir, 13 Maret 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

"Pemerintahan Hatshepsut menghadirkan masalah bagi keabsahan penerus Thutmose III, dan Thutmose menyelesaikan masalah ini dengan menghilangkan semua memori Hatshepsut yang imajinatif dan tertulis," tulis Bleiberg.

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

3 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

6 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

8 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

9 hari lalu

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

13 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

13 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya