Wajah Baru Andong Malioboro Yogyakarta di Masa New Normal

Minggu, 21 Juni 2020 18:00 WIB

Presiden Jokowi bersalaman dengan warga saat menaiki andong bersama cucunya, Jan Ethes pada hari kedua Lebaran di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Kamis, 6 Juni 2019. Pada siang harinya, Jokowi juga mengajak cucu pertamanya itu untuk bersilaturahmi dengan warga dan wartawan di Gedung Induk Istana Kepresidenan Yogyakarta. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Yogyakarta - Andong, sarana transportasi tradisional yang selama ini tersedia di kawasan Malioboro, Yogyakarta, seolah lenyap ditelan Bumi selama pandemi Covid-19. Tak hanya di Malioboro, andong juga sulit dijumpai di berbagai sudut Kota Yogyakarta.

Sebelum wabah corona terjadi, tak kurang dari 470 andong mangkal dan wira-wiri di pusat belanja dan wisata Kota Gudeg itu. Dan mulai besok, Senin 22 Juni 2020, andong kembali melayani penumpang di Malioboro dan sekitarnya.

Para kusir andong menyatakan siap beroperasi kembali dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Ketua Paguyuban Andong DI Yogyakarta, Purwanto mengatakan ada tiga poin protokol kesehatan yang disepakati antara Unit Pengelola Teknis (UPT) Malioboro dengan para pengemudi andong.

"Bagi pengemudi yang tak mematuhi tiga poin protokol kesehatan ini, kami minta keluar dari kawasan Malioboro," ujar Purwanto pada Jumat, 19 Juni 2020. Berikut tiga poin kesepakatan protokol kesehatan untuk mengemudi andong:

  1. Kusir wajib pakai masker

    Seluruh kusir andong wajib memakai masker dan pelindung wajah atau face shield serta menyediakan hand sanitizer.

  2. Sekat kusir dengan penumpang

    Kusir wajib memasang sekat antara pengemudi dengan penumpang.

  3. Jumlah penumpang

    Satu andong maksimal mengangkut lima orang. "Penumpang andong biasanya satu keluarga, jadi sulit kami terapkan pembatasan seperti pada penumpang bus (ada jarak satu kursi antar penumpang). Sebab itu kami atur maksimal lima penumpang orang," ujarnya.

Purwanto menjelaskan sejak pandemi Covid-19 terjadi pada Maret 2020, para kusir andong di Yogyakarta kehilangan pendapatan. Tidak ada wisatawan atau penumpang yang hendak diantar. Mereka juga tak punya pekerjaan sampingan, sehingga harus berupaya keras untuk bertahan.

Sebagian kusir mengandalkan sisa tabungan. Namun tak sedikit yang menjual kudanya karena benar-benar terdesak. "Ada yang jual kuda untuk beli pakan dan membiayai kebutuhan hidup sehari-hari," ujar Purwanto. Setelah Lebaran, dia mengakui ada beberapa anggota paguyuban yang beroperasi kembali. Namun tetap saja sepi karena belum ada wisatawan.

Advertising
Advertising

Mengenai bantuan dari pemerintah, Purwanto mengatakan sebanyak 75 persen anggota paguyuban telah menerima bantuan pemerintah berupa uang sebesar Rp 600 ribu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Ekwanto mengatakan bukan hanya pengunjung Malioboro yang wajib mematuhi protokol kesehatan. "Seluruh masyarakat, termasuk para pengayuh becak dan kusir andong juga harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, khususnya wajib pakai masker," kata dia.

Ketentuan itu, menurut dia, sudah disosialisasikan kepada seluruh pengayuh becak dan kusir andong beberapa waktu lalu. "Kalau untuk becak sudah ada penyekat, tetapi biasanya digulung. Di masa new normal nanti kami minta untuk digunakan. Begitupun andong harus menyediakan penyekat antara kusir dengan penumpang," ujarnya.

Berita terkait

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

1 hari lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

1 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

1 hari lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

2 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

2 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

2 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

2 hari lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

2 hari lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya