Covid-19, Pariwisata Raja Ampat Bersiap dengan Pelatihan

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Budi Riza

Sabtu, 20 Juni 2020 02:28 WIB

Wisatawan berkunjung ke kawasan wisata Piaynemo, di Desa Pam, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. Berkunjung ke Piaynemo, wisatawan harus mendaki sekitar 320 anak tangga dan setibanya dipuncak, wisatawan dapat meihat keindahan gundukan kecil pulau-pulau karst dengan warna laut. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Pariwisata Raja Ampat akan dibuka bertahap hingga Desember seiring terjadinya pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo, akan membuat pelatihan untuk menerima tamu dalam keadaan normal baru atau new normal.

"Pelatihan sedang kami rancang pekan depan secara virtual," katanya saat sesi bincang-bincang daring bertema Wisata Era New Normal, Kamis, 18 Juni 2020.

Dia menambahkan pelatihan itu untuk para pengelola homestay, kuliner, pemandu wisata, dan selam.

Yusdi menjelaskan setelah masa pelatihan, dia akan meninjau terkait penerapan protokol kesehatan atau tata cara pencegahan Covid-19.

Advertising
Advertising

"Kami tinjau menerapkan protokol kesehatan dan memahami betul adaptasi kebiasaan baru," ujarnya.

Menurut dia, sekarang protokol kesehatan harus menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap hari. Maka, ketika pariwsata perlahan-lahan mulai tumbuh, ia mengingatkan agar terus menjaga kedisiplinan.

"Saling mengingatkan orang lain. Kalau mau sabar memahami itu tidak susah untuk dilakukan sehari-hari," katanya.

Sedangkan untuk wisata menyelam, masih menunggu kebijakan pemerintah pusat untuk membuka penerbangan internasional. "Karena LOB (lini bisnis) 95 persen (turis) asing," kata dia.

Namun demikian, dia berpendapat beberapa hal bisa menjadi pertimbangan agar wisata selam masih berlanjut. Misalnya, kata dia, untuk turis domestik kelas atas.

"Sekarang pun mulai menyasar domestik bisa berkontribusi ke Raja Ampat. Saya pikir ini tergantung kreativitas teman-teman (pelaku pariwisata), mau adaptasi kondisi baru atau tidak," katanya.

Adapun untuk para pelaku bisnis homestay, menurut Yusdi, mereka sudah mengeluh. "Dari berbagai macam diskusi mereka mengeluh karena sudah tiga bulan tidak ada tamu," ujarnya. Dia menambahkan Raja Ampat memiliki 240 homestay.

Berita terkait

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

6 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

4 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya