Wisata Hutan Pinus Mangunan Yogyakarta Bersolek Sambut New Normal

Sabtu, 13 Juni 2020 19:13 WIB

Kawasan Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta, masih tutup hingga pertengahan Juni 2020 akibat pandemi Covid-19. Pengelola destinasi wisata di hutan pinus itu membenahi berbagai fasilitas dan ornamen menyambut new normal. Foto: TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pandemi Covid-19 membuat destinasi wisata Hutan Pinus Mangunan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tutup total selama tiga bulan terakhir. Sejumlah akses menuju tempat wisata di kawasan perbukitan Kecamatan Dlingo itu masih dipalang bambu, pada Kamis, 11 Juni 2020.

Suasana jalanan begitu sepi. Padahal dalam tiga tahun terakhir, destinasi wisata ini dikunjungi lebih dari 2 juta wisatawan setiap tahun. Namun selama pandemi Covid-19 terjadi, masyarakat dan pengelola wisata tak tinggal diam.

Mereka membenahi sejumlah fasilitas di destinasi wisata yang sempat disambangi Presiden Joko Widodo pada akhir September 2018 dan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Juni 2017, itu. Beberapa fasilitas menyesuaikan dengan kebutuhan protokol kesehatan dalam masa new normal pandemi Covid-19.

Di objek wisata Omah Kukusan atau Rumah Hobbit dan komplek Seribu Batu misalkan, penduduk setempat bergotong royong mendandani gerbang masuk, memasang wastafel untuk tempat mencuci tangan, dan mengganti ornamen yang sudah kusam di makan usia.

Kawasan Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

Seorang tokoh perintis wisata Hutan Pinus Mangunan yang juga Ketua Koperasi Noto Wono -lembaga yang menaungi sejumlah wisata di Desa Mangunan, Purwo Harsono, mengatakan kawasan itu harus tetap bisa menjadi andalan kunjungan di masa new normal. "Salah satu karakter wisatawan yang datang ke Mangunan itu senang selfie. Maka keragamanan objek di Mangunan ini menjadi daya tarik utama," ujar Ipung, begitu Purwo Harsono biasa disapa.

Menurut Ipung, wisatawan tak suka sesuatu yang monoton. Sebab itu, dalam persiapan new normal ini, pengelola objek wisata telah membenahi beberapa fasilitas yang dulu belum selesai ditata tapi sudah dibanjiri wisatawan. Contoh, gerbang masuk objek Seribu Batu yang kini dibenahi sehingga lebih artistik. Bambu-bambu kukusan menuju Rumah Hobit dirapikan.

Jembatan-jembatan kayu, ruang teater terbuka, hingga papan penanda juga diperbaiki sehingga lebih menawan. Jumlah wastafel di setiap sudut juga ditambah dan ditempatkan pada titik-titik strategis yang mudah dilihat dan diakses.

Kawasan Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Ipung mengatakan sejak mulai dikembangkan menjadi destinasi wisata pada awal tahun 2015, Desa Mangunan di Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta, ini terus berbenah. Tempat itu bukan lagi kawasan yang identik dengan kesan terpinggirkan, miskin, susah, terkungkung, dan keterbatasan.

Saat ini di kawasan Mangunan sudah ada 10 titik kawasan wisata yang dikelola masyarakat. Kegiatan menyadap getah pinus sudah dihentikan dan berganti dengan pengelolaan hutan berbasis pelestarian.
Sektor ekonomi masyarakat tumbuh pesat. Dalam lima tahun terakhir, ada 400 usaha baru yang muncul, mulai dari restoran, homestay, transportasi, shuttle, pedagang kuliner, hingga bengkel.

Kuliner khas Mangunan, yakni thiwul yang dulu diolok-olok sebagai makanan orang miskin kini diburu wisatawan. Para lansia juga diberdayakan dalam kelompok budaya gejog lesung untuk menyambut wisatawan. Pada tahun 2019, menurut Ipung, Mangunan menyetorkan pendapatan asli daerah sekitar Rp 2,8 miliar.

Kawasan Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan atau KPH Yogyakarta, Aji Sukmono mengatakan awal mulanya Hutan Pinus Mangunan yang luasnya sekitar 130 hektar itu hanya kawasan hutan biasa yang tak tergarap maksimal. Kondisinya sepi dan jarang dilewati.

Setelah mulai dikelola berbasis wisata atas izin pemerintah daerah dan DPRD DI Yogyakarta, kawasan itu ditata menjadi destinasi wisata dan ramai pengunjung. Hutan Mangunan kini menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

5 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

8 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

1 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

1 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya