Italia Izinkan Turis Eropa Pelesiran ke Wilayahnya

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 7 Juni 2020 09:20 WIB

Puluhan warga Italua bersantai sambil berjemur di pantai yang baru dibuka kembali setelah beberapa bulan ditutup karena COVID-19 di Castiglione della Pescaia, Italia, 31 Mei 2020. REUTERS/Jennifer Lorenzini

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berbulan-bulan menerapkan karantina wilayah dengan berbagai level, Italia telah membuka perbatasan regional dan asing bagi para pelancong Eropa sejak Rabu, 3 Juni 2020. Italia menjadi negara Eropa pertama yang membuka perbatasannya.

"Keadaan darurat kesehatan sekarang di belakang kami," kata Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte kepada The Associated Press.

Meskipun pemerintah menetapkan pembukaan seluruh wilayah, di antara kota masih was-was dengan kebijakan tersebut. Pulau Sardinia misalnya, menerapkan pengujian bebas virus corona terhadap pengunjung yang datang. Namun usulan tersebut ditolak oleh pemerintah. Sebagai gantinya, para tamu diminta untuk mendaftar atau reservasi sebelum mereka tiba.

Untuk pertama kalinya sejak Maret, Italia mengoperasikan layanan kereta berkecepatan tinggi antar wilayah. Namun mengharuskan penumpang untuk menjalani pemeriksaan suhu sebelum naik. Penerbangan internasional akan diizinkan mendarat di Roma, Milan, dan Napoli. Tetapi pembukaan tersebut, belum menunjukkan wisatawan Eropa langsung berdatangan kembali.

Destinasi wisata lokal, seperti museum, justru ramai dikunjungi wisatawan domestik. Hal tersebut dimanfaatkan keluarga atau pasangan yang lama tak bersua. Mereka bertemu di museum, restoran, hingga pertokoan yang sudah dibuka sejak pelonggaran karantina tahap ke dua.

Advertising
Advertising

Sebagai bagian pembukaan wilayah, pada pekan lalu, Paus menyampaikan pidato dari Vatikan. Ia berbicara dari balkon sebagai tanda harapan bagi negara tersebut, untuk beradaptasi dengan "normal baru".

Italia sebagai negara yang pertama dibuka untuk turis Eropa, namun kebijakan tersebut tak segera diikuti negara lain. Mereka menerapkan sistem kebijakan tambal sulam, dengan masing-masing negara menetapkan kebijakan pembukaan kembali tersendiri.

Sebagian besar Eropa menunggu hingga 15 Juni untuk membuka kembali perbatasan, tetapi beberapa negara bahkan menunggu lebih lama dari itu. Jerman misalnya, mengumumkan rencana untuk mencabut peringatan perjalanan kepada warganya ke berbagai negara Eropa, namun Inggris masih dalam daftar negatif.

Lalu, Austria mengumumkan akan mencabut semua pemeriksaan perbatasannya, kecuali yang dengan Italia.

Awak media yang memakai masker wajah mengunjungi situs wisata bersejarah Colosseum yang dibuka kembali setelah berbulan-bulan ditutup karena pandemi, di Roma, Italia, 1 Juni 2020. Colosseum dibuka dengan langkah-langkah menjaga jarak dan kebersihan untuk pencegahan penularan virus corona. REUTERS/Yara Nardi

Negara-negara lain sedang mempertimbangkan "jembatan udara," yang akan memungkinkan warga dari daerah yang minim dampak untuk saling mengunjungi. tanpa langkah-langkah seperti karantina atau pemeriksaan suhu.

Tetapi ketika negara-negara Eropa menegosiasikan perjanjian perjalanan, Italia tidak bisa menawarkan banyak hal, pasalnya, negeri itu sempat menjadi episentruk virus corona di Eropa dengan korban tewas tertinggi di dunia selama berminggu-minggu.

Berita terkait

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

17 jam lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

2 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

3 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

3 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

4 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

4 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

4 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

8 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

10 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya