Pandemi Covid-19, Pemerintah Diminta Kaji Kebijakan Bebas Visa

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 3 Juni 2020 10:00 WIB

ilustrasi paspor ditolak (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo meminta pemerintah meninjau kembali kebijakan bebas visa untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

"Kebijakan bebas visa harus ditinjau kembali terutama untuk negara-negara yang rawan Covid-19," ujar Bambang dalam acara webinar yang digelar Sekolah Tinggi Pariwisata atau STP Trisakti di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020. Menurut Bambang, wisatawan yang datang ke Indonesia nantinya harus sudah terseleksi dan bebas dari virus corona.

Ketentuan tentang visa bebas kunjungan tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016. Dalam Pasal 3 ayat (1) peraturan itu menyebutkan, 'Warga negara asing penerima bebas visa kunjungan dibabaskan dari kewajiban memiliki visa kunjungan untuk masuk wilayah Indonesia'.

Bebas visa kunjungan itu berlaku selama 30 hari dan tidak dapat diperpanjang. Ada 169 negara yang mendapatkan fasilitas bebas visa. Beberapa negara di dalamnya termasuk yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi, yakni Spanyol, Amerika Serikat, Italia, Tiongkok, Rusia, dan Inggris.

Pada 20 Maret 2020, pemerintah telah menghentikan sementara pemberian bebas visa kunjungan dan visa kunjungan terhadap warga negara asing yang akan masuk ke Indonesia. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan dan Visa Kunjungan Saat Kedatangan, serta Pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa.

Advertising
Advertising

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. TEMPO/M Taufan Rengganis

Bambang Soesatyo mengatakan pengetatan pemberian fasilitas bebas visa di masa new normal nanti menjadi salah satu kunci keberhasilan pariwisata di Tanah Air. Menurut dia, sektor pariwisata akan bangkit pada era new normal karena masyarakat butuh hiburan setelah lama berdiam di rumah.

"Sektor pariwisata harus menjadi prioritas dalam pembenahan ekonomi dan menjadi target devisa negara," kata dia. Selain itu, Bambang Soesatyo mengingatkan tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata yang mencakup budaya, agama, nilai sejarah, termasuk kesehatan. "Perlu menyiapkan strategi dan standar baru di sektor pariwisata sebelum masuk era new normal."

Berita terkait

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

3 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

19 jam lalu

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

Di Indonesia jika presiden terpilih Prabowo Subianto setuju bisa diformalkan melalui Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Presiden.

Baca Selengkapnya

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

23 jam lalu

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

3 hari lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

3 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

3 hari lalu

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

TransTrack menyediakan berbagai inovasi teknologi untuk berbagai kebutuhan manajemen operasional armada transportasi.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya