3 Jenis Stiker Wisatawan Candi Borobudur, Dapat Perlakuan Berbeda

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 24 Mei 2020 19:52 WIB

Wisatawan dari berbagai daerah memadati objek wisata Candi Borobudur pada libur tahun baru di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 31 Desember 2016. Mereka menggunakan kendaraan pribadi maupun bus wisata datang ke objek tersebut sejak pagi hingga sore hari. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Sleman - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Ratu Boko (Persero) akan mulai membuka operasional taman wisata candi untuk pengunjung pada 8 Juni 2020. Saat itu, para wisatawan yang datang wajib mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Direktur Utama PT TWC Borobudur, Candi Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan salah satu standar operasional prosedur atau SOP yang diterapkan adalah memasang stiker kepada pengunjung. Pemasangan stiker ini dilakukan setelah petugas memeriksa suhu tubuh wisatawan.

"Pemeriksaan suhu tubuh akan dilakukan bagi seluruh pengunjung taman wisata di setiap pintu masuk. Masing-masing pengunjung akan diberi stiker penanda suhu tubuh," kata Edy Setijono di Sleman, Minggu 24 Mei 2020. Stiker penanda suhu tubuh ini terdiri tiga warna, yakni hijau, kuning, dan merah.

Seorang petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Candi Prambanan di Jawa Tengah, 17 Maret 2020. Sebanyak 55kasus terkonfirmasi baru COVID-19 dilaporkan di Indonesia, sehingga jumlah totalnya menjadi 227. (Xinhua/Mardi)

Wisatawan yang memiliki suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius akan ditempelkan stiker warna hijau dan boleh masuk ke kawasan taman wisata candi. Wisatwan dengan suhu tubuh 37,5 sampai 37,7 derajat celcius mendapatkan stiker berwarna kuning. Dan pengunjung dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius mendapatkan stiker berwarna merah.

Advertising
Advertising

Edy Setijono menjelaskan, pemberian stiker penanda suhu tubuh ini bukan untuk menciptakan ketakutan, melainkan memberi perhatian kepada wisatawan. Akan disediakan petugas yang memberikan edukasi bagi pengunjung yang memiliki stiker kuning. Pengunjung dengan stiker kuning juga dilarang berada di dalam rombongan. Dia harus berjalan sendiri saat masuk ke kawasan wisata candi.

Candi Ratu Boko Yogyakarta. Tempo/MUH SYAIFULLAH

Adapun wisatawan dengan stiker merah akan diarahkan ke klinik kesehatan dan mendapatkan pelayanan medis. Jika pengunjung tersebut datang sendiri, petugas akan mengarahkannya untuk pulang. Namun jika datang bersama rombongan, maka dia akan menunggu di klinik sampai rombongannya selesai berwisata dan dilarang masuk ke kawasan taman wisata candi.

Edi Setijono menambahkan, ketatnya protokol kesehatan yang harus dilaksanakan saat mulai beroperasi sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kementerian mensyaratkan setiap destinasi wisata menerapkan program CHS atau Cleanliness, Health, and Safety.

"Program ini penting karena wabah corona membuat perilaku manusia berubah," kata Edy Setijono. Masyarakat kini jauh lebih peduli terhadap faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan, termasuk saat berwisata.

Berita terkait

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

3 jam lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

5 Candi Buddha Tertua di Indonesia

4 jam lalu

5 Candi Buddha Tertua di Indonesia

Berikut candi-candi Buddha tertua di Indonesia merupakan bukti pengaruh kuat agama ini pada masa lampau.

Baca Selengkapnya

Makna Ritual Thudong, Perjalanan Panjang Para Biksu Sejak Zaman Buddha

4 jam lalu

Makna Ritual Thudong, Perjalanan Panjang Para Biksu Sejak Zaman Buddha

Ritual Thudong diyakini telah dilakukan sejak zaman Buddha. Dalam setahun, bhante akan berjalan selama empat bulan untuk melaksanakan tradisi ini.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur

17 jam lalu

Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur

Menjelang perayaan Waisak 2568 BE pada 23 Mei 2024, sebanyak 40 bhikkhu (biksu) melaksanakan ritual thudong menuju ke Candi Borobudur

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

22 jam lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

1 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

1 hari lalu

Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

Puluhan biksu melakulan ritual thudong berjalan kaki dari Semarang ke Borobudur untuk merayakan Waisak.

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

1 hari lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

1 hari lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

2 hari lalu

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp

Baca Selengkapnya