Italia Berhitung Risiko Membuka Perbatasan untuk Pariwisata

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 17 Mei 2020 14:35 WIB

Penumpang mengantre di Stasiun Pusat Naples, ketika Italia mulai mengakhiri lockdown secara nasional di Naples, Italia, Senin, 4 Mei 2020. Lockdown di negara ini telah dimulai pada akhir Februari dengan karantina wilayah Lombardy. REUTERS/Ciro De Luca

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, mengatakan akan membuka perbatasan pada 3 Juni 2020. Artinya penerbangan ke dan dari Italia sudah bisa dilakukan.

"Italia mengambil "risiko yang diperhitungkan" ketika bergerak untuk lebih memudahkan tindakan penguncian virus korona," ujar PM Giuseppe Conte kepada BBC.

Dia mengatakan "kurva penularan" bisa naik lagi, tetapi negara tidak bisa menunggu vaksin. Ekonomi Italia yang menurun, membuat Italia mengizinkan pariwisata dalam jumlah terbatas. Gym, kolam renang, dan pusat olahraga akan dibuka kembali pada 25 Mei, dan bioskop dan teater pada 15 Juni. Sementara pabrik dan taman telah dibuka sejak 4 Mei lalu.

Wisatawan dari negara Uni Eropa akan dapat memasuki Italia tanpa harus menjalani karantina dua minggu. Langkah-langkah yang diumumkan adalah langkah besar, dalam upaya negara untuk memulai kembali denyut ekonomi. Setelah lebih dari dua bulan terkunci.

Pejabat Italia mengatakan 31.763 orang meninggal dunia akibat virus corona di negara itu, angka tertinggi ketiga di belakang AS dan Inggris. Tetapi tingkat infeksi Italia telah menurun tajam dalam beberapa hari terakhir.

Advertising
Advertising

Italia adalah negara pertama di Eropa yang memberlakukan pembatasan nasional, ketika kasus virus corona mulai muncul di wilayah utara pada bulan Februari.

"Kami menghadapi risiko yang diperhitungkan dalam pengetahuan bahwa kurva penularan akan naik lagi," kata Conte dalam pidato yang ditayangkan Sabtu malam, 16 Mei 2020. "Kami harus menerimanya kalau tidak, kami tidak akan pernah bisa memulai lagi."

Conte mengatakan bisnis Italia tidak mampu menunggu sampai vaksin ditemukan, karena bisa mengakibatkan struktur ekonomi dan sosial yang sangat rusak".

Beberapa wilayah Italia menyerukan pelonggaran pembatasan yang lebih cepat, tetapi Conte mengatakan dibuka secara bertahap untuk menghindari gelombang kedua kasus virus corona.

Toko-toko dan restoran-restoran juga akan dibuka kembali mulai 18 Mei, dengan pemberlakukan jarak sosial.

Gereja-gereja Katolik sedang mempersiapkan dimulainya kembali Misa pada hari yang sama, tetapi akan ada jarak sosial yang ketat dan umat harus mengenakan masker. Kepercayaan lain juga akan diizinkan untuk mengadakan layanan keagamaan.

Warga berbincang di bukit Gianicolo setelah pelonggaran lockdown di Roma, Italia, 8 Mei 2020. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

Pengumuman Conte datang tak lama setelah negara itu, yang dulunya merupakan pusat pandemi global, melaporkan penurunan lebih lanjut dalam jumlah kematian hariannya. Dilaporkan lebih dari 900 kematian pada 27 Maret, tetapi pihak berwenang mengatakan ada 153 dalam 24 jam terakhir.

Awal pekan ini, pemerintah menyetujui paket stimulus € 55 miliar (US$ 59 miliar) yang dirancang untuk mengimbangi dampak ekonomi pandemi pada bisnis dan keluarga.

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

15 jam lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

4 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

5 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

8 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya