3 Negeri Baltik Bersiap Buka Pariwisata Satu Sama Lain

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 17 Mei 2020 12:36 WIB

Pulau Saaremaa merupakan salah satu destinasi wisata di Estonia, dengan ikon Kastel Kuressaare. Tapi kini pulau itu menderita karena setengah penduduknya terinfeksi virus corona. @visit.saaremaa

TEMPO.CO, Jakarta - Titik cerah pemberantasan virus corona mulai terlihat, dengan menurunnya jumlah pasien dan pelonggaran karantina wilayah (Lockdown) di berbagai negara, termasuk kawasan Baltik.

Sama seperti Australia dan Selandia Baru, negara Baltik yakni Latvia, Lithuania, dan Estonia, berharap untuk membuka perbatasan mereka satu sama lain. Dengan demikian menciptakan gelembung perjalanan atau pariwisata antara negara-negara Baltik, menurut Lonely Planet.

Gelembung perjalanan mengacu pada zona tempat orang bebas bepergian di dalamnya, tetapi tidak di luarnya.

Lonely Planet melaporkan bahwa ketiga negara membuat zona perjalanan aman ini pada 15 Mei. Wisatawan dari negara lain, termasuk negara-negara sekitarnya seperti Rusia, Polandia, dan Belarus, tidak akan dapat menjadi bagian dari gelembung.

Latvia, Lithuania, dan Estonia telah berhasil dalam mengendalikan wabah koronavirus di negara mereka sendiri, mirip dengan Australia dan Selandia Baru. Menurut Lonely Planet, ada 17 kematian di Latvia, 48 di Lithuania, dan 55 di Estonia. Dibandingkan dengan negara lain, jumlah ini sangat rendah. Sejauh ini, ada 80.000 kematian akibat virus korona di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Advertising
Advertising

Membuat gelembung perjalanan antara negara-negara tetangga, membantu meningkatkan ekonomi masing-masing negara melalui pariwisata. Selain itu, gelembung perjalanan menciptakan zona aman untuk memutus penyebaran penyakit.

"Kami akan tetap berpegang pada prinsip ini ketika berhadapan dengan negara-negara di mana situasinya sangat buruk, yang tidak mengambil tindakan untuk mengendalikan penyebaran virus," kata Perdana Menteri Lithuania, Saulius Skvernelis, dalam sebuah pernyataan.

Menurut Lonely Planet, pemerintah ketiga negara mempertimbangkan untuk membuka perbatasan karena mereka dapat "mempercayai sistem perawatan kesehatan satu sama lain."

Siapa pun yang memutuskan untuk melintasi perbatasan dalam gelembung juga harus mematuhi karantina 14 hari. Negara-negara lain seperti Polandia dan Finlandia juga dapat ditambahkan ke gelembung dalam waktu dekat.

Seorang pengunjung mengamati patung es dinosaurus dalam acara Festival Patung Es Internasional di Jelgava, Latvia, 8 Februari 2019. REUTERS/Ints Kalnins

Karena pandemi coronavirus terus berubah, ada kemungkinan bahwa lebih banyak negara yang berhasil mengatasinya dapat mempertimbangkan opsi ini juga.

Berita terkait

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

1 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

5 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya