Pasokan Pakan Seret, 2 Panda di Kanada Dipulangkan ke Cina

Reporter

Antara

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 14 Mei 2020 21:25 WIB

Panda Da Mao dan pasangannya akan dikembalikan ke Cina karena kurang pasokan pakan, akibat Covid-19. Foto: Jeff McIntosh/AP

TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 ternyata berpengaruh terhadap kehidupan dua panda di Kanada. Pasokan pakan dari negeri Cina, rupanya seret gara-gara wabah virus corona.

Akibat tersendatnya pasokan pakan itulah, yang membuat Kebun Binatang Calgary di Kanada mengirim dua panda raksasa kembali ke Cina. Pemulangan itu beberapa tahun lebih cepat dari jadwal.

Reuters melaporkan bahwa panda Er Shun dan Da Mao, akan kembali ke Cina, di wilayah yang memiliki bambu berlimpah. Panda raksasa mengkonsumsi 40 kg bambu sehari, kata kebun binatang.

Sebelum pandemi, pasokan bambu masih mengalir lancar dari Cina ke kebun binatang Calgary. Namun setelah banyak maskapai penerbangan dan logistik batal terbang, kebun binatnag terpaksa mencari cara lain untuk mengimpor bambu.

Tetapi seringnya keterlambatan atau penundaan pengiriman menjadikan bambu menurun kualitasnya, dan para panda menolak untuk makan. Kebun binatang percaya bahwa gelombang kedua Covid-19 mungkin saja terjadi dan dapat sepenuhnya memotong pasokan pakan panda.

Advertising
Advertising

“Kami percaya tempat terbaik dan teraman bagi Er Shun dan Da Mao selama masa yang penuh tantangan dan belum pernah terjadi sebelumnya ini adalah tempat di mana bambu berlimpah dan mudah diakses,” kata Presiden dan CEO Kebun Binatang Calgary Clement Lanthier dalam sebuah pernyataan.

Er Shun dan Da Mao tiba di Kanada pada tahun 2014 sebagai bagian dari perjanjian 10 tahun antara Kanada dan China. Setelah menghabiskan lima tahun di Kebun Binatang Toronto, dua panda raksasa dewasa itu tiba di Kebun Binatang Calgary pada bulan Maret 2018 bersama anaknya, Jia Panpan dan Jia Yueyue.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

7 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

10 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

10 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

11 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya