Usai Covid-19 Mereda, Ini yang Dilakukan Warga Cina dan Italia

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 7 Mei 2020 14:16 WIB

Yellow Crane Tower salah satu ikon wisata di Wuhan. Foto: @cctv_asiapacific

TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi virus corona (Covid-19), berbagai negara menerapkan aturan karantina wilayah atau lockdown. Langkah itu dilakukan agar masyarakat tetap berada di rumah. Aturan demi keselamatan itu membuat masyarakat harus menahan diri untuk tidak bepergian. Itulah yang dialami warga Cina dan Italia.

Ketika beberapa negara melonggarkan atau membuka karantina, masyarakat mulai berjalan-jalan. Badaling Tembok Besar di Beijing sudah dibuka sejak, Selasa, 24 Maret 2020, sebagaimana dilaporkan China Daily. Jumlah pengunjung setiap hari hanya dibatasi 19.500. Saat hari pertama dibuka, sampai pukul 2 siang hanya 893 tiket yang laku.

Destinasi wisata Yellow Crane Tower di Wuhan telah dibuka kembali setelah tutup selama 98 hari. Yellow Crane Tower mulai dibuka pada, Rabu, 29 April 2020. Wuhan adalah kota yang dianggap sebagai awal kemunculan wabah virus corona.

Pembukaan Yellow Crane Tower untuk menerima pengunjung menjadi suasana terbaru kota Wuhan, yang berangsur pulih dari wabah virus corona.

Saat dibuka, pengelola mengundang sukarelawan yang telah membantu menangani wabah selama epidemi virus corona di Wuhan. Seluruh sukarelawan itu mendapatkan tiket gratis untuk mengunjungi taman.

Advertising
Advertising

"Kunjungan itu sebanyak yang mereka inginkan hingga akhir tahun depan," kata Li Lei, Wakil Direktur Kantor Manajemen Yellow Crane Tower.

Sementara di Italia, pemerintah negeri itu perlahan melonggarkan karantina. Aturan karantina tak lagi ketat ketika laporan jumlah kasus virus corona (Covid-19) menurun, sebagaimana dilaporkan Business Insider.

Masyarakat Italia kini boleh berjalan-jalan di taman. Namun masih ada pembatasan untuk membeli makanan atau minuman harus dibawa pulang.

Tiket kereta api jarak jauh pun habis terjual. Suasana berubah, karena lebih banyak orang memberanikan diri keluar rumah setelah karantina yang kali pertama pada 11 Maret 2020.

Selama dua bulan karantina wilayah, kali pertama masyarakat Italia bisa mengunjungi pemakaman. Meski demikian hanya dibatasi hingga 15 orang. Namun semua orang tetap harus mematuhi saling membatasi jarak fisik.

CHINA DAILY | BUSINESS INSIDER

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

19 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

20 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya