Wuhan, Kota di Mana Virus Corona Bermula Jadi Incaran Wisatawan

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 5 Mei 2020 20:53 WIB

Para penumpang berjalan di Stasiun Metro Jianghan Road di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 22 April 2020. Mulai Rabu, 22 April semua transportasi umum di Wuhan kembali beroperasi seperti sediakala. Xinhua/Xiao Yijiu

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah corona yang kini menjadi kekhawatiran sebagian besar negara bermula dari sebuah virus yang diketahui menjangkit di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Akhir Desember 2019 terjadi kasus pertama infeksi virus corona baru yang kemudian diberi nama Covid-19.

Banyak orang menduga dari mana virus corona ini berasal. Betulkah dari kelelawar kemudian menular antar-manusia. Ini tak lepas dari pasar hewan yang ada di Kota Wuhan yang memperjualbelikan satwa liar serta restoran dengan menu ekstrem.

Atau Covid-19 ini memang menginfeksi manusia ke manusia. Sampai sekarang, kepastian asal mula virus corona baru masih terus diteliti. Yang jelas, Kota Wuhan langsung di-lockdown alias tutup sejak awal 2020. Semua kegiatan di kota itu berhenti.

Yang ada hanyalah petugas medis dan sejumlah relawan yang berjibaku menangani pasien Covid-19 yang berjatuhan satu per satu. Rumah sakit darurat pun dibangun untuk menampung pasien yang jumlahnya kian meningkat. Kota Wuhan dikunci. Namun wabah terlanjur menyusup ke luar hingga penjuru bumi.

Setelah hampir empat bulan, Kota Wuhan berangsur pulih. Kasus infeksi Covid-19 menurun. Para pasien juga sembuh dan kesibukan di rumah sakit-rumah sakit khusus pasien corona berangsur normal. Tepatnya pada 8 April 2020, lockdown di Wuhan dibuka.

Advertising
Advertising

Transportasi publik mulai beroperasi lagi. Pasar dan pusat keramaian menggeliat. Kini, kegiatan di Kota Wuhan sudah hampir pulih. Bahkan sejumlah destinasi wisata di sana telah dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Cina (MCT) memperkirakan ada 85 juta kunjungan wisatawan domestik selama libur Hari Buruh dan akhir pekan pada 1 - 3 Mei 2020. Dan Wuhan menduduki peringkat pertama sebagai kota ingin didatangi oleh para wisatawan.

Temuan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Cina itu sama dengan hasil survei Pusat Riset Pariwisata yang bernaung di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Cina (CASS). Survei menunjukkan Wuhan, kota terparah yang dilanda pandemi Covid-19, berada di peringkat pertama dambaan para wisatawan sepanjang 2020.

Survei itu didapat dari 15.163 kuesioner. Para responden antusias ke Wuhan karena ingin berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Ibu Kota Provinsi Hubei itu setelah pandemi. Popularitas Wuhan bahkan mampu mengalahkan Beijing dan Chongqing, yang merupakan dua kota besar di Cina.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Cina menyebutkan total pendapatan sektor pariwisata pada tanggal 1 - 3 Mei 2020 mencapai 35,06 miliar yuan atau sekitar Rp 77,2 triliun. Adapun kelompok wisatawan yang melakukan perjalanan ini didominasi turis kelas menengah ke bawah yang sangat tertarik dengan diskon atau biaya perjalanan dan hotel yang murah.

"Wabah corona memang menciptakan tantangan yang besar di sektor pariwisata dunia," kata Direktur Pusat Riset Pariwisata, Song Rui, seperti dikutip ECNS. "Sekarang industri ini perlahan-lahan pulih berkat kebijakan yang ketat dan efektif dalam mengendalikan wabah."

Berita terkait

Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

8 hari lalu

Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19

Baca Selengkapnya

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

8 hari lalu

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet

Baca Selengkapnya

Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

10 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

Baca Selengkapnya

BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

19 hari lalu

BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.

Baca Selengkapnya

Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

20 hari lalu

Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

KPK terus memeriksa sejumlah pihak yang terlibat dalam pengadaan Bansos Presiden di masa pandemi Covid-19. Kerugian negara sementara Rp 125 Miliar.

Baca Selengkapnya

BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

22 hari lalu

BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar mengatakan ada 9,48 juta penduduk kelas menengah yang turun kelas ke ambang rentan miskin.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

23 hari lalu

Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

Presiden terpilih Prabowo Subianto membela Presiden Jokowi yang kebijakan dan kinerjanya kerap mendapatkan kritikan.

Baca Selengkapnya

Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

24 hari lalu

Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

Mark Zuckerberg mengatakan ia menyesal telah tunduk pada tekanan pemerintah dalam kesaksian di tengah-tengah kampanye pilpres yang memanas.

Baca Selengkapnya

Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

25 hari lalu

Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

Karyawan di Australia, dalam banyak kasus, tidak dapat dihukum karena menolak membaca atau menanggapi kontak dari majikan mereka di luar jam kerja.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

29 hari lalu

Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

Menlu Retno Marsudi akan bertemu dengan Menlu Cina Wang Yi dalam pertemuan di Beijing mulai Kamis 22 Agustus 2024

Baca Selengkapnya