Ingin Piknik dalam Suhu Hangat, Warga New York Abaikan Lockdown

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 4 Mei 2020 11:24 WIB

Warga New York City bersepeda di sekitar Central Park, di tengah larangan keluar rumah. Pemkot New York mengerahkan 1.000 polisi untuk menegakkan aturan penjarakan sosial dan membagi masker pada Sabtu, 2 Mei 2010. Foto: @agi.ines

TEMPO.CO, Jakarta - Warga di New York City dan Washington, mengabaikan peringatan agar tetap di rumah, untuk menikmati sinar matahari.

Mereka keluar dari rumah mereka, di tengah-tengah perdebatan dalam pemerintahan antara menahan warga tetap di rumah atau membiarkan mereka keluar rumah.

Sebagaimana diberitakan CNN, ternyata cuaca musim semi yang hangat, memenangkan perdebatan mengenai lockdown di Amerika. Di New York City dan Washington, DC, warga yang telah terkurung selama berminggu-minggu berbondong-bondong ke taman dan ruang terbuka pada hari Sabtu, 2 Mei 2020. Mereka umumnya mematuhi aturan jarak sosial untuk memerangi Covid-19.

Meskipun mereka tinggal di episentrum virus corona, warga New York membanjiri Central Park saat suhu menghangat. Mereka membentangkan selimut untuk berjemur di Strawberry Fields dan meluncur pada jalur sepeda.

Pemerintah kota, mengetahui warga bakal keluar karena cuaca, kemudian menempatkan 1.000 petugas di jalanan pada akhir pekan ini. Mereka bertugas untuk menegakkan jarak sosial dan juga memberikan masker wajah secara gratis.

Advertising
Advertising

Wali Kota Bill De Blasio mengatakan kepada CNN pada Sabtu sore bahwa "benar-benar dapat dimengerti", warga ingin berolahraga dan mencari udara segar tetapi menambahkan pesannya adalah "jangan berlama-lama, dan kembali ke rumah" dan "selagi Anda sedang di luar sana tutupi wajah, jaga jarak sosial."

Charisse Hill dari Departemen Taman Kota New York mengatakan kepada CNN, meskipun terdapat volume pengunjung di Central Park dan Prospect Park, sebagian besar mereka mematuhi penjarakan sosial. Negara bagian New York dalam "jeda" hingga 15 Mei, mengharuskan warga memakai masker bila berada di ruang publik.

Menurut Gubernur New York Andrew Cuomo, kematian akibat virus corona pada 1 Mei 2020 mencapai 299, naik sedikit dari 289 dari 24 jam sebelumnya. Kasus Covid-19 baru turun ke angka 831.

Warga berjemur di Central Park di tengah wabah virus Corona di New York, AS, 6 April 2020. Warga tetap mencoba menerapkan social distancing dengan memberi jarak antar warga lain saat menikmati sinar matahari yang cerah. REUTERS/Eduardo Munoz

Di Washington, DC, penduduk memadati National Mall untuk menyaksikan akrobatik udara AU Amerika Serikat, Blue Angels dan Thunderbirds - meskipun ada permintaan dari tim udara bahwa warga bisa menyaksikannya dari rumah.

Akrobatik udara tersebut ditujukan untuk menghormati tenaga medis dan siapapun yang berjuang pada garis terdepan, menghadapi virus corona.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

20 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

3 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya