Cara Kemenparekraf Bantu Musisi Jalanan dengan Konser Daring

Senin, 4 Mei 2020 09:11 WIB

Grup pengamen yang menamakan dirinya 1000 miles beraksi menghibur warga yang sedang berbelanja di Pasar Ciputat, Jakarta, 5 Juli 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Pembatasan wilayah akibat Covid-19 juga berimbas kepada musisi jalanan atau pengamen. Pasalnya, kini mereka tak bisa menggelar aksinya di tempat umum.

Untuk membantu mereka, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Institut Musik Jalanan (IMJ) akan menggelar kegiatan "Ngamen Dari Rumah" dengan Tema Ngabuburit di Rumah Aja.

Acara tersebut untuk memfasilitasi 200 musisi jalanan terdampak Covid-19 untuk tampil di panggung online.

"Pandemi COVID-19 memberikan dampak besar pada hampir semua profesi/pekerja di bidang kreatif. Salah satu subsektor kreatif yang terdampak adalah para pekerja seni yang kehilangan pekerjaan," ujar Josua Simanjuntak, Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf dalam pernyataannya, Senin, 4 April 2020.
Josua memberi apresiasi khusus dan kesempatan bagi 200 musisi jalanan dengan kriteria di antaranya musisi jalanan yang memiliki disabilitas, berusia lanjut, memiliki keluarga muda serta perantau yang paling terdampak imbas COVID-19 agar tetap dapat eksis, produktif dan mendapat penghasilan selama masa pandemi, khususnya di bulan Ramadan.
Plt. Direktur Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan Kemenparekraf, Mohammad Amin menjelaskan, video kreatif hasil dari 200 musisi jalanan tersebut akan ditayangkan di akun sosial media Kemenparekraf (Instagram, Facebook dan YouTube) dan beberapa musisi jalanan yang terkurasi akan tampil secara live online di Instagram pada tanggal 14 - 22 Mei dan 28 – 30 Mei 2020 pada pukul 15.30-17.30 WIB”.
“Selain ngamen online, akan ada kuliah musik online bersama tokoh di bidang musik, seperti kelas musik yang biasa dilakukan secara offline di Institut Musik Jalanan. Siapa saja dosennya, tunggu info selanjutnya,” ujar Andi Malewa, Ketua Institut Musik Jalanan.
“Yang pasti kegiatan ini akan sangat menarik untuk mengisi waktu kala menjelang berbuka puasa dan bagi masyarakat selain dapat menikmati hiburan dari para musisi," imbuh Josua.
Masyarakat juga dapat memberikan apresiasi melalui QR Code dan kegiatan ini akan memberikan ruang bagi musisi-musisi jalanan berbakat, untuk mendapat apresiasi yang lebih luas dari masyarakat Indonesia.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

14 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

5 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

11 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

Pria diduga copet itu nyaris ditelanjangi massa demo sengketa Pilpres 2024, namun berhasil diamankan polisi dan petugas keamanan.

Baca Selengkapnya

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

11 hari lalu

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

Terobos kantor Kemenparekraf, massa yang demo berharap bisa salat duhur.

Baca Selengkapnya