Masjid Tara, Masjid Berbahan Daur Ulang Peninggalan Sultan Mogul

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Selasa, 28 April 2020 15:59 WIB

Masjid Tara atau Star Mosque memiliki ornamen bintang yang terkenal dan menjadi ikon wisata di Kota Tua Dhaka, Bangladesh bersama Gereja Armenia. Foto: The Daily Star

TEMPO.CO, Jakarta - Bertandang ke Dhaka, ibu kota Bangladesh, kunjungilah Kota Tua Dhaka yang memiliki perkampungan bangsa Armenia, Armanitola. Di perkampungan orang-orang Eropa Timur itu, terdapat Gereja Armenia yang melegenda.

Sementara 300-an meter di sebelah utara gereja itu, berdiri Masjid Tara peninggalan Kesultanan Mogul atau Mughal -- yang pernah menguasai Pakistan, India, dan Bangladesh.

Masjid Tara disebut juga Star Mosque karena ornamen bintangnya yang ikonik. Dinukil dari situs Nijhoom, bagian luar dan dalam masjid tersebut didekorasi dengan keramik. Bagian luar masjid dihiasi dengan motif Gunung Fuji yang dibuat di atas keramik, lalu terdapat bentuk-bentuk bintang dan bulan sabit.

Sejak awal dibangun pada 1860 dengan teknik daur ulang, pada 1926 para pengusaha di Dhaka menambahkan dekorasi keramik dari Jepang. Sebelumnya, pecahan-pecahan keramik yang digunakan untuk membangunnya hanya berasal dari Cina.

Namun secara keseluruhan, desain Masjid Tara merupakan desain era Kesultanan Mogul, dengan kubah besar yang diapit dua kubah yang lebih kecil di setiap sisi. Selama bertahun-tahun, penambahan bangunan dan interiornya dilakukan – meskipun dikritik karena mengikis kepekaan arsitektur gaya Mogul.

Advertising
Advertising

Menurut Atlas Obscura, desain lama pada Masjid Tara sudah tak tampak lagi. Tapi daya tarik utama masjid adalah mosaik yang menghiasinya, tak pernah dilupakan wisatawan. Para pengrajin yang menciptakan pola-pola pada dinding menggunakan teknik yang disebut Chinitikri, yang menggunakan pecahan porselen Cina sebagai potongan mosaik.

Bahkan potongan-potongan pecahan botol juga digunakan untuk menggantikan keramik berwarna yang mahal. Ukuran potongan bervariasi dari setengah inci hingga 2,5 inci, dan bentuk yang disukai adalah rhomboid dan segitiga.

Masjid Tara menggunakan teknik Chinitikri yakni penggunaan limbah keramik dari Cina, Jepang, dan Inggris. Foto: The Daily Star

Masjid ini sekarang adalah salah satu dari sedikit contoh karya arsitektur yang dihiasi dengan mosaik bergaya Chinitikri. Dan yang paling menonjol adalah motif bintang biru Chinitikri yang memberi struktur nama populernya, Masjid Bintang. Ratusan bintang berwarna biru menghiasi kubah marmer putih, dan tema bintang ini digaungkan oleh mosaik-mosaik bunga dan mawar yang ditemukan pada fasad dan interior masjid.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

5 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

9 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

17 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

40 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

49 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

8 Maret 2024

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

5 Februari 2024

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan

Baca Selengkapnya