Jam Malam di Libya Diperpanjang Sampai Pekan Pertama Ramadan

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 23 April 2020 16:12 WIB

Polisi berjaga di jalanan Misrata, Libya, saat jam malam untuk memastikan warga tak berkeliaran saat wabah virus corona. Misrata, Libya, pada 22 Maret 2020. Foto: Reuters/Ayman Al-Sahili

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Ramadan, Pemerintah Libya memberlakukan pembatasan jam malam untuk menghambat penyebaran virus corona (Covid-19). Aturan jam malam itu telah berlaku sejak Jumat, 17 April 2020, berlangsung selama 10 hari.

Kebijakan tersebut mendorong warga Libya yang berada di Tripoli, bergegas belanja untuk persediaan Ramadan sehari sebelum pembatasan jam malam itu berlaku, sebagaimana dilaporkan Asharq al-Awsat.
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) mengurangi tekanan pada sistem kesehatan termasuk Tripoli. Namun, pemberlakuan jam malam itu menyebabkan ketergesa-gesaan. Warga segera antre mengambil uang tunai di bank untuk membeli makanan.
Menurut perkiraan, Ramadan akan dimulai pada 24 April. Namun pembatasan jam malam menimbulkan tanggapan. Penetapan jam malam itu dianggap tidak tepat karena sampai memasuki pekan pertama Ramadan, sebagaimana dilaporkan Libya Herald. Pembatasan jam malam menimbulkan kekhawatiran bila diperpanjang.
Aktivitas harian berjalan kaki masih diizinkan untuk perorangan mulai pukul 8 pagi hingga 2 siang, waktu setempat. Namun aktivitas di luar rumah tidak boleh menggunakan mobil. Saat keluar rumah harus memakai masker.
Semua pertemuan telah dilarang oleh Kementerian Dalam Negeri Libya. Pembatasan jam malam pernah dicoba oleh Pemerintah Tripoli, kali pertama pada 22 Maret, dimulai pukul 6 sore hingga 6 pagi. Pada 29 Maret, pembatasan waktu diperpanjang dari pukul 2 siang hingga 7 pagi. Langkah terbaru juga melarang perjalanan antar kota, kecuali untuk urusan sangat penting.
Namun situasi itu pun masih dibayangi konflik. Perang saudara oleh Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin Khalifa Haftar untuk membebaskan Tripoli dari wajib militer, yang mendukung Perdana Menteri Libya Fayez al-Sarraj.
ASHARQ AL-AWSAT | LIBYA HERALD

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

4 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

10 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya