Pendiri Virgin Atlantic Akhirnya Menyerah Hadapi Covid-19

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 20 April 2020 22:05 WIB

Sir Richard Branson. washingtonpost.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sir Richard Branson telah menulis surat terbuka kepada staf Virgin Group. Dalam suratnya, sebagaimana dinukil dari Business Traveller, ia memperingatkan bahwa Virgin Atlantic membutuhkan dukungan pemerintah, untuk dapat melewati krisis virus corona saat ini.

Dalam surat itu Branson mengatakan bahwa Virgin Atlantic beroperasi pada banyak sektor yang paling parah terkena dampak Covid-19, termasuk penerbangan, pariwisata, hotel dan kapal pesiar. Ia juga mengatakan tantangan yang dihadapi sekarang adalah tidak ada uang masuk dan banyak yang keluar.

"Bersama dengan tim di Virgin Atlantic, kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menjaga agar maskapai tetap berjalan," ujar Branson.

Namun, untuk tetap beroperasi, Branson menegaskan membutuhkan dukungan pemerintah, dalam menghadapi ketidakpastian yang parah seputar bisnis penerbangan. Ia mengaku tidak tahu berapa lama pesawat armadanya terus didaratkan.

“Ini akan dalam bentuk pinjaman komersial - itu bukan uang gratis dan maskapai akan mengembalikannya," ujarnya. Sebelumnya Easyjet meminjam kepada pemerintah £ 600 juta. Menurut Branson, realitas krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, adalah banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia, uang membutuhkan dukungan pemerintah -- dan banyak yang telah menerimanya.

Advertising
Advertising

"Tanpa itu tidak akan ada kompetisi yang tersisa dan ratusan ribu pekerjaan lagi akan hilang, bersama dengan konektivitas kritis dan nilai ekonomi yang sangat besar," paparnya.

Surat terbuka itu mengatakan bahwa hal yang sama juga berlaku di Australia, di mana tim Virgin Australia yang brilian berjuang untuk bertahan hidup. Mereka membutuhkan dukungan untuk melewati krisis global yang menghancurkan.

Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa operator terbesar kedua Australia tersebut, diatur untuk masuk ke dalam administrasi negara secara sukarela.

British Airways 747 dan Virgin Atlantic. AP/Alastair Grant

Virgin Atlantic (yang merupakan 51 persen dimiliki oleh Virgin Group, sementara Maskapai Delta memegang 49 persen saham sisanya) telah meminta £ 500 juta bantuan pemerintah.

Tetapi pekan lalu The Financial Times melaporkan bahwa maskapai itu telah diperintahkan untuk mengirim kembali proposalnya "setelah pemerintah Inggris tidak terkesan dengan tawaran awalnya".

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya