Rumah Berusia 2 Abad Ditawar Rp949 Miliar, Pemiliknya Menolak

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 20 April 2020 08:00 WIB

Teras bagian dalam yang menghadap kolam renang, dibuat menjadi kafe. Membuat So Heng Tai Mansion ramai dikunjungi wisatawan. Foto: @mrtirote

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah di Bangkok telah berumur sekitar 200 tahun. Rumah tua gaya Hokkien abad ke-19 itu berpenghuni keluarga Posayachinda selama delapan generasi.

Kediaman tertua di Bangkok itu sebenarnya sudah mengalami banyak kerusakan. Bagian atap bocor, lantai pun longgar, pilar yang retak, menjadi kondisi rumah itu.

Meski demikian, rumah tersebut pernah ingin dibeli oleh seorang taipan keturunan Cina-Thailand. Konglomerat itu menawarkan harga 2 miliar baht, atau setara dengan Rp 949 miliar, sebagaimana dilaporkan South China Morning Post.

Namun penawaran itu ditolak penghuni rumah. Keluarga Posayachinda tidak akan menjual rumah tua itu. Bahkan, meskipun mereka tak mampu memperbaiki banyak kerusakan.

Rumah leluhur keluarga Sino-Thailand itu terbuat dari kayu jati dan batu bata. Rumah itu disebut So Heng Tai Mansion, yang merupakan peninggalan leluhur keluarga itu. Leluhur mereka adalah pedagang yang berasal dari Provinsi Fujian di Cina. Mereka berpindah ke Siam (Thailand) dua abad lalu.

Advertising
Advertising

Saat itu, pedagang tersebut menjadi kaya, kemudian membangun rumah besar di dekat Sungai Chao Phraya sekitar tahun 1800-an.

Rumah tua yang rusak itu memikat minat taipan, dengan penawaran Rp 949 miliar. Namun, Duangtawan Posayachinda, perempuan 76 tahun itu, serta tiga anaknya kompak menolak, meskipun mereka menyadari akan kaya bila menerima tawaran itu.

"Kami bisa membagi dengan empat cara," kata Poosak Posayachinda, 55 tahun, putra tertua. Ia tinggal di rumah itu dengan istri dan putranya yang berusia 12 tahun.

“Untuk 100 juta baht (Rp 47 miliar) kami bisa membangun replika rumah di tempat lain," ujarnya.

Walau ia bisa berpendapat demikian, tetapi menjual rumah dianggap bukan keputusan yang tepat. Poosak Posayachinda adalah generasi kedelapan dalam keturunan keluarga itu, "Saya lahir dan dibesarkan di rumah ini. Itu adalah warisan saya," ujarnya.

Warisan keluarganya itu menempati luas lahan 1.600 meter persegi yang dibangun di lingkungan bersejarah Talat Noi. Kompleks berdinding terbuka ke lorong melalui pintu merah tua, seperti kuil Cina di antara hiasan lentera.

Ada sebuah pintu masuk yang agak tersembunyi letaknya, berhias cermin fengsui. Ada pula jimat pelindung serta simbol keberuntungan dan lukisan dinding berupa relief dari pecahan tembikar. Bagian dalam menggunakan arsitektur kuno Cina.

Gerbang So Heng Tai Mansion, rumah berusia 2000 tahun yang ditawar hampir Rp1 triliun namun tak dilepas oleh pemiiliknya. Foto: @pinkle3361

Tiga bangunan memanjang berlantai dua disusun bentuk U terbalik di sekitar halaman. Mengutip Lonely Planet, rumah tua itu berumur 230 tahun, yang dimiliki oleh tujuh keluarga.

Belum lama ini, gerbang rumah dibuka untuk umum karena ada kafe. Pengunjung bisa bersantai sambil menikmati teh atau kopi dalam nostalgia suasana bangunan tua. Ada kolam di tengah halaman untuk kursus menyelam.

SOUTH CHINA MORNING POST | LONELY PLANET

Berita terkait

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

22 jam lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

3 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

5 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

5 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

5 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

6 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya