Yukyu Joka, Ritual Penghormatan Jatah Cuti yang Tak Terpakai

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Sabtu, 18 April 2020 08:00 WIB

Seorang karyawan terlihat tidur di peron sebuah stasiun di Jepang. Terlalu banyak bekerja atau overworked telah menjadi masalah di negara sakura ini. Boredpanda.com/David Tesinsky

TEMPO.CO, Jakarta - Di Jepang, jatah cuti yang tak terpakai mendapat penghormatan. Ritual yang berhubungan dengan Buddhisme itu bernama yukyu joka, yang diadakan pada Hari Pengucapan Syukur Buruh setiap 23 November.

Ritual yukyu joka itu ada kesamaan seperti ketika orang Jepang menghadiri upacara kuyo, menempatkan roh untuk beristirahat. Yukyu joka dimaksudkan untuk menjadi kuyo, karena jatah cuti yang tidak terpakai, seperti dilaporkan oleh Japan Today.

Saat upacara itu pendeta akan menampilkan kuyo yang dikelilingi oleh 300 lentera. Seluruh lentera itu dicetak dengan pesan singkat yang bertuliskan penyesalan tidak memakai jatah cuti.

Kontribusi dari publik yang ditampilkan pada lentera itu secara simbolis melambangkan roh dari cuti yang tidak digunakan. Kemudian akan diratapi dan dimurnikan melalui doa pemimpin ritual.

Pandangan hidup orang Jepang adalah kerja keras, namun kebiasaan itu telah merenggut korban. Kebiasaan kerja berlebihan kerap menjadi kasus kematian yang disebut karoshi.

Advertising
Advertising

Menurut Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang, tingkat perolehan cuti pekerja pada 2017 adalah 51,1 persen, peringkat terendah di dunia.

Peringkatnya Jepang berada jauh di bawah, bila dibandingkan Brasil, Prancis, Spanyol, Australia, Singapura, Meksiko, Amerika, Italia, India, dan Korea, sebagaimana dilaporkan SoraNews 24.

Selama tiga tahun, sejak 2016 hingga 2018, Jepang memiliki tingkat perolehan cuti berbayar paling rendah di antara berbagai negara maju.

Kebiasaan bekerja lembur dan tidak mengambil jatah cuti mungkin saja dianggap terlihat mengagumkan. Tetapi itu mengganggu kesehatan mental dan fisik orang. Kematian karena terlalu banyak bekerja adalah masalah.

Situasi itu membuat pemerintah Jepang mengeluarkan Undang-Undang Reformasi Gaya Kerja pada 2018. Amendemen penting terhadap undang-undang ketenagakerjaan yang ada, bertujuan untuk mereformasi kebiasaan kerja.

Undang-undang baru itu bertujuan untuk mengubah kebiasaan kerja. Melalui undang-undang baru itu karyawan diwajibkan mengambil cuti paling sedikit lima hari setiap tahun. Jatah itu jika lebih dari 10 hari cuti tahunan mereka tidak digunakan.

JAPAN TODAY | SORANEWS 24

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

1 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

2 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

2 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

3 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

3 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

4 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

4 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

4 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya