Jalanan di Yogyakarta Ramai Lagi, Sultan: Kalian Jangan Egois

Jumat, 17 April 2020 12:40 WIB

Warga melintas di depan spanduk penutupan jalan masuk Desa Bogem, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 30 Maret 2020. Sejumlah desa atau perkampungan di Kota dan Kabupaten di DI Yogyakarta memberlakukan akses satu pintu masuk dengan menutup sejumlah jalan untuk mengurangi aktivitas warga sebagai upaya mencegah penularan COVID-19. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah ruas jalan di Yogyakarta kembali ramai dengan masyarakat yang beraktivitas sepanjang pekan ini. Mereka tampak mengabaikan imbauan pemerintah agar tetap di rumah dan menjalankan physical distancing selama wabah corona.

Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti kembali ramainya kondisi jalanan di Yogyakarta itu. Melalui pesan tertulis, Sulta meminta masyarakat tidak egois dan menjaga semangat gotong-royong sebagai modal utama menghadapi wabah Covid-19.

"Seperti dapat dilihat belakangan ini, jalanan mulai sedikit ramai dibandingkan beberapa minggu lalu. Saya berpesan agar selalu waspada dalam menghadapi pandemi Covid-19," ujar Sultan melalui pesan bertajuk 'Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi' yang disebar melalui platform media sosial pemerintah daerah, Selasa 14 April 2020.

Sultan meminta masyarakat mengontrol keperluan untuk keluar rumah dengan lebih bijak karena pandemi masih berlangsung. "Di jalan sudah ada petugas Satuan Polisi Pamong Praja, aparat kepolisian, dan TNI, saya minta untuk maksimalkan kontrol tersebut," ucap Sultan.

Sultan Hamengkubuwono X menyatakan penutupan destinasi wisata di Yogyakarta tak efektif cegah virus corona, karena sudah sepi pengunjung. Hal tersebut ia nyatakan usai menggelar rapat terkait wabah virus corona, dengan bupati dan walikota se-DIY di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 19 Maret 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DI Yogyakarta, Noviar Rahmad mengatakan sudah membubarkan 311 titik kerumunan masyarakat selama masa Tanggap Darurat Covid–19. "Pembubaran kerumunan ini menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi penyebaran wabah yang makin meresahkan," ujar Noviar, Kamis 16 April 2020.

Ada tiga program keamanan dan ketertiban yang menjadi fokus penanganan selama masa tanggap darurat Covid-19. Mulai dari penyuluhan dan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, menggencarkan patroli pagi dan malam untuk membubarkan kerumunan, sampai mengawasi para pelajar yang seharusnya belajar di rumah.

Setiap hari ada 75 petugas gabungan yang menjalankan operasi razia untuk memantau kondisi jalanan dan titik keruminan. Para petugas itu berkeliling ke lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta. Masyarakat yang mendapati kerumunan orang dan mengabaikan protokol physical distancing dapat melapor ke sambungan telepon 0274-5021060.

Hingga Kamis, 16 April 2020, kasus terkonfirmasi virus corona di wilayah DI Yogyakarta bertambah. Juru Bicara Pemda DI Yogyakarta untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DI Yogyakarta sebanyak 63 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) 600 orang, dan 144 orang masih menjalani perawatan.

Berita terkait

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

8 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

9 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

17 jam lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

19 jam lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

1 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

2 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya