Covid-19 di Jepang Ancam Keutuhan Rumah Tangga, Ini Solusinya

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 16 April 2020 19:57 WIB

Kawasan Shinjuku yang biasanya ramai, kini sepi semasa karantina wilayah di Jepang. Foto: @tokyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kejemuan menjadi tantangan yang dirasakan selama berada di rumah dalam masa pandemi virus corona (Covid-19) di Jepang. Situasi itu pun dianggap cenderung menimbulkan stres, sehingga memicu pertengkaran pasangan dalam rumah tangga.

"Silakan berkonsultasi dengan kami sebelum berpikir tentang 'perceraian virus corona'," demikian anjuran Kasoku, perusahaan jasa sewa akomodasi di Tokyo, seperti dilaporkan oleh Agence France-Presse (AFP), yang dikabarkan pula oleh Business Times.

Kasoku merayu calon pelanggan sambil menawarkan unit lengkap seperti Airbnb. Penawaran itu sebagai tempat sementara untuk orang yang sejenak tak ingin kumpul terlalu lama bersama keluarga. Entah itu untuk keperluan bekerja atau sekadar mencari ketenangan.

Perusahaan sewa jangka pendek di Jepang itu giat memasarkan apartemen yang kosong, karena pariwisata yang merosot. Pihak perusahaan mencoba sebuah jasa, yang memberikan layanan bagi pasangan yang stres, untuk mendapatkan waktu terpisah selama karantina.

Pemerintah Jepang telah menyatakan keadaan darurat di tujuh wilayah terkait wabah virus corona. Meskipun langkah itu tidak termasuk larangan untuk keluar. Tapi seluruh warga diminta untuk menghindari bepergian yang tidak perlu. Maka, sekolah pun ditutup dan banyak orang bekerja dari rumah.

Namun untuk mereka yang merasa semakin berat jika terus berada di rumah, Kasoku menawarkan sewa apartemen dengan harga 4.400 yen sehari, atau setara Rp640.000.

Advertising
Advertising

Penawaran itu pun ternyata ada peminat. "Pengguna layanan ini antara lain adalah seorang istri. Ia mengatakan ingin melarikan diri setelah bertengkar dengan suaminya," kata juru bicara Kasoku, Kosuke Amano.

Peminat lain, kata Amano, adalah seorang perempuan yang ingin punya waktu sementara untuk sendirian. "Karena dia lelah mengurus anak-anaknya yang berada di rumah sepanjang hari selama penutupan sekolah. Sementara suaminya bekerja di rumah," kata Amano.

Amano menjelaskan, pihak perusahaan telah memiliki 20 pelanggan sejak dimulai penawaran pada 3 April. Layanan itu juga datang dengan penawaran gratis konsultasi perceraian selama 30 menit dengan seorang ahli hukum.

Walau pihak perusahaan membuat penawaran terkait mencegah perceraian karena virus corona. Namun Amano menjelaskan, pihak perusahaan tidak memiliki data yang menunjukkan bahwa perceraian sedang meningkat selama wabah corona di Jepang.

Tetapi, perusahaan mengacu pada laporan media, di antaranya perceraian yang meningkat di Cina selama karantina wilayah. "Maka itu membuat kami hadir dengan layanan ini," ujarnya.

Ada pula tamu yang menghadapi masalah kekerasan dalam rumah tangga menggunakan layanan itu. Meski cara perusahaan memasarkan jasa sewa apartemen itu sebagai layanan untuk mencegah perceraian. Namun peminat yang datang beragam.

Wanita Jepang memiliki tanggung jawab mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan merawat anak, di samping sebagai pekerja profesional. Foto: @tokyo

Kemunculan penawaran itu, agaknya terkait sebuah cara pandang kehidupan terkait peran perempuan. Menurut laporan AFP, Jepang berada di peringkat 121 dari 153 negara dalam indeks kesenjangan gender, menurut Forum Ekonomi Dunia 2020. Hal itu terutama karena minim kiprah perempuan dalam perwakilan politik. Laporan itu, terlepas dari populasi perempuan yang berpendidikan tinggi.

Peran gender tradisional berakar dalam masyarakat Jepang. Perempuan acap kali memikul tanggung jawab utama untuk perawatan anak dan pekerjaan rumah tangga. Bahkan sambil menopang pekerjaan profesional.

AFP | BUSINESS TIMES

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

1 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

12 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

14 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya