Covid-19 Reda, Staycation Bakal Jadi Pilihan Utama Liburan
Reporter
Antara
Editor
Ludhy Cahyana
Rabu, 15 April 2020 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kapan wabah virus corona (Covid-19) meredup? Atau setidaknya keadaan pariwisata normal. Para konsultan perjalanan di Inggris, sebagaimana dinukil Insider, memperkirakan wisatawan mulai pelesiran pada 2021.
Walhasil, industri pariwisata optimistis bisnis akan kembali normal setelah pandemi virus corona berlalu. Menurut Chief Marketing Officer & Co-Founder tiket.com Gaery Undarsa, wisata domestik diprediksi akan pulih paling cepat ketika COVID-19 telah berhasil diatasi.
Tren sementara yang bakal mengemuka setelah warga dikurung berbulan-bulan, menurut Gaery, adalah staycation. Gaya liburan ini disukai karena warga tidak perlu bepergian jauh. Cukup tempat yang nyaman seperti hotel atau sewa apartemen yang dekat rumah mereka. Namun memiliki segala fasilitas mumpuni.
Pilihan staycation bisa dilakukan di kota tempat tinggal mereka sehingga tak perlu repot-repot bepergian jauh, "Setelah ini beres dikit, ada banyak orang yang ingin menginap di hotel karena bosan di rumah," kata Gaery di konferensi pers virtual, Jakarta, Senin.
Setelah itu, masyarakat akan mulai kembali bepergian ke tempat yang bisa mereka tempuh dengan kendaraan pribadi tanpa harus mengandalkan transportasi publik. Misalnya, warga Jakarta berlibur ke Bandung yang dapat dicapai dengan berkendara selama beberapa jam.
Kemudian, daerah wisata di Tanah Air yang jadi andalan para pelancong seperti Bali dan Yogyakarta akan menyusul pulih, "Baru setelah itu internasional," kata Gaery.
Belum ada yang tahu kapan pandemi akan berakhir, tapi industri pariwisata dapat belajar dari negara yang telah bangkit seperti Cina. Gaery mengatakan, masyarakat setempat langsung membanjiri tujuan-tujuan wisata domestik setelah status karantina diangkat, "Indonesia mungkin akan mengikuti dari segi behaviour mungkin akan ada kemiripan," imbuh Gaery.