TEMPO.CO, Jakarta - Ketika India menerapkan karantina wilayah atau lockdown untuk menghambat penyebaran virus corona (Covid-19), 10 turis mancanegara menerima hukuman karena keluyuran. Para turis itu dihukum oleh pihak kepolisian setempat, mereka disuruh menulis 'I am sorry' atau 'saya mohon maaf' sebanyak 500 kali di atas kertas, sebagaimana dilaporkan Times of India.
Mereka dihukum karena berjalan di sepanjang tepi Sungai Gangga di Rishikesh pada Sabtu, 11 April 2020, pagi. Para turis itu di antaranya berasal Meksiko, Austria, dan Israel.
"Karantina sedang berlaku, orang-orang telah diminta untuk tidak keluar, kecuali untuk pekerjaan penting," kata Vinod Kumar Sharma, penanggung jawab posko polisi Tapovan di bawah kantor kepolisian Muni Ki Reti. “Dalam beberapa hari belakangan, kami melihat turis mancanegara berjalan atau duduk di tepi Sungai Gangga."
Berdasarkan hal itu, pihak kepolisian akan menindak manajer hotel atau ashram tempat para turis itu menginap. Karena, memberi peluang para turis itu untuk keluyuran.
Ada sekitar 600 turis mancanegara yang terjebak di Rishikesh setelah karantina wilayah berlaku di India. Sebagian besar mereka tinggal di hotel dan ashram. Rishikesh dikenal sebagai pusat yoga di India. Wilayah Rishikesh semakin terkenal setelah sempat dikunjungi The Beatles. Grup musik Inggris itu berkunjung ke sebuah ashram di Rishikesh, pada 1968.
Larangan keluyuran selama masa karantina wilayah telah menjadi arahan. Misalnya, sebuah ashram terbesar di Rishikesh, yang saat ini menjadi tempat tinggal 40 turis mancanegara.
“Kami telah mengunci gerbang ashram," kata Swami Chidanand Saraswati, pimpinan spiritual ashram Parmarth Niketan. Ia menambahkan, bahwa pihak ashram rutin memberi pengarahan tentang menjaga jarak fisik serta mengikuti pedoman karantina.
Pihak kepolisian India melakukan patroli selama pandemi virus corona untuk memantau orang dalam jumlah banyak yang keluyuran, mengutip Mirror.
TIMES OF INDIA | MIRROR