IATA: 25 Juta Pekerjaan di Bandara Hilang Akibat Covid-19

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 9 April 2020 17:00 WIB

Seorang ibu dan anaknya mengenakan pakaian APD saat terlihat di Bandara Internasional Wuhan Tianhe di ibu kota provinsi Hubei, China, 8 April 2020. Ribuan orang bergegas meninggalkan Wuhan setelah otoritas setempat mencabut larangan warga berpergian selama lebih dari dua bulan di kota yang merupakan asal muasal pandemi virus corona (Covid-19) itu. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 25 juta pekerjaan berisiko menghilang karena turunnya permintaan untuk perjalanan udara di tengah krisis Covid-19. Hal tersebut didasarkan analisis dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

Dinukil dari Business Traveller, menurut angka-angka IATA, mata pencaharian sekitar 65,5 juta orang bergantung pada industri penerbangan, termasuk sektor-sektor seperti perjalanan dan pariwisata. Di antaranya adalah 2,7 juta pekerjaan di maskapai penerbangan.

Pemerintah di seluruh dunia telah menutup perbatasan mereka dan memberlakukan pembatasan perjalanan. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus corona, yang kini telah menginfeksi lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.

IATA mengatakan berdasarkan perhitungannya, 25 juta pekerjaan di sektor penerbangan dan yang terkait “terancam punah di seluruh dunia” jika pembatasan perjalanan diberlakukan terus hingga tiga bulan lagi. Ia menambahkan bahwa angka itu "bukan perkiraan untuk PHK". Namun jenis pekerjaan yang hilang.

Asosiasi penerbangan global mengunggah angka kehilangan pekerjaan di setiap wilayah: 11,2 juta pekerjaan di Asia-Pasifik, 5,6 juta pekerjaan di Eropa, 2,9 juta pekerjaan di Amerika Latin, 2,0 juta pekerjaan di Amerika Utara, 2,0 juta pekerjaan di Afrika, dan 0,9 juta pekerjaan di Timur Tengah

Advertising
Advertising

Ekspresi seorang pramugari saat hanya membawa satu orang penumpang dalam penerbangan Washington dan New Orleans akibat dampak virus corona atau Covid-19 di Washington, 3 April 2020. Maskapai American Airlines 4511 dari Bandara Nasional Washington Reagan ke New Orleans hanya membawa satu orang penumpang saja. REUTERS/Carlos Barria

IATA menambahkan bahwa maskapai penerbangan diharapkan untuk melihat pendapatan dari penumpang setahun penuh turun US$ 252 miliar pada tahun 2020. Ini adalah penurunan 44 persen dibandingkan dengan 2019.

Kuartal kedua adalah "yang paling kritis" dengan permintaan diproyeksikan turun 70 persen pada titik terburuknya, dan maskapai penerbangan akan membakar US$ 61 miliar tunai.

IATA mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk memberikan bantuan keuangan segera untuk membantu maskapai penerbangan. Agar bisnis memiliki kemampuan pulih saat wabah mereda.

“Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan dampak Covid-19 yang menghancurkan pada industri penerbangan. Dan rasa sakit ekonomi akan ditanggung bersama oleh 25 juta orang, yang bekerja dalam pekerjaan tergantung pada maskapai penerbangan," Kata Alexandre de Juniac, direktur jenderal dan CEO IATA.

Asosiasi tersebut meminta pemerintah untuk memberikan dukungan keuangan langsung, pinjaman, jaminan pinjaman, dukungan untuk pasar obligasi korporasi, dan keringanan pajak.

Sejumlah pemerintah di seluruh dunia telah memberikan dukungan kepada industri penerbangan pasca krisis virus corona. Pasalnya, maskapai penerbangan di seluruh dunia terus memangkas kapasitas dalam upaya mengurangi biaya. Hal tersevut dilakukan akibat penurunan permintaan untuk perjalanan udara.

Pesawat-pesawat penumpang dari maskapai Lufthansa diparkir di landasan pacu yang ditutup sementara, guna menanggulangi penyebaran Virus Corona di bandara di Frankfurt, Jerman 24 Maret 2020. REUTERS/Kai Pfaffenbach

Ini termasuk Australia yang mengumumkan paket bantuan A$715 juta (US $ 430 juta); Singapura yang telah melakukan tindakan bantuan senilai S$ 112 juta (US $ 82 juta); Hong Kong, yang otoritas bandaranya, dengan dukungan pemerintah, menyediakan paket bantuan total senilai HK$ 1,6 miliar (US $ 206 juta); dan lain-lain.

Berita terkait

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

16 jam lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

5 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

5 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

10 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

11 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

11 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya