Tutup Karena Corona, Begini Nasib 200-an Karyawan Gembira Loka

Kamis, 9 April 2020 08:00 WIB

Kebun Binatang Gembira Loka Yogya memperpanjang masa tidak beroperasinya selama April karena pandemi Corona belum berlalu. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Objek wisata populer Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta, memperpanjang masa tidak beroperasinya sampai 30 April 2020. Penutupan tersebut untuk mencegah penyebaran wabah virus corona, yang melanda Yogyakarta.

Kebun binatang di pusat Kota Gudeg itu sudah tutup sejak 22 Maret lalu. Artinya hampir dua bulan bakal tak ada pemasukan bagi Gembira Loka karena penutupan tersebut.

Namun, meski terdampak pandemi virus corona, manajemen Gembira Loka memastikan tidak akan menerapkan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi ratusan karyawannya. Seperti fenemona yang terjadi belakangan di berbagai perusahaan tanah air.

“Tidak ada karyawan yang di-PHK," ujar Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pengembangan Gembira Loka, Natalia Ika Eristaria Rabu, 8 April 2020.

Daripada PHK karyawan, Gembira Loka memilih, merumahkan sebagian karyawan dengan pemberian gaji tidak utuh. Selain itu, ada pula karyawan yang kebetulan habis masa kontrak kerja, kemudian memilih mengundurkan diri. Namun ada yang tetap dipekerjakan sebagai karyawan kasual atau harian lepas.

Advertising
Advertising

Ika merinci dari 287 karyawan yang ada, sebanyak 65 karyawan sementara memang dirumahkan dengan tetap diberi gaji 40 persen dari penghasilan bulanan normalnya. Sedangkan mereka yang diminta work form home atau bekerja dari rumah terdapat 43 karyawan, “Jadi yang tetap bekerja di lapangan ada 179 karyawan,” ujar dia.

Manajer Pemasaran Gembira Loka Yosi Hermawan menambahkan, untuk karyawan yang dirumahkan sementara dengan diberi gaji 40 persen dari normalnya itu, kebanyakan bekerja di bidang pelayanan pengunjung atau customer service. Seperti petugas kasir, penjaga portir, dan petugas keamanan yang telah berusia lebih dari 50 tahun. Termasuk karyawati yang sedang hamil atau sakit.

Sedangkan untuk karyawan yang bekerja di rumah merupakan karyawan bagian desain dam bagian keuangan, yang tetap digaji 50 persen dari penghasilan bulanan normalnya.

Bayi orang utan Hope berada dalam gendongan induknya saat ulang tahun pertama di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta, Rabu 11 Maret 2020. Makanan untuk orangutan dan hewan-hewan lainnya di kebun binatang tersebut tak dikurangi porsinya. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Yosi mengatakan selama penutupan kebun binatang, manajemen mengutamakan pemberdayaan karyawan tetap serta kontrak. Mereka mengambil alih pekerjaan yang biasanya dilakukan karyawan kasual atau outsourcing pada unit yang dibutuhkan.

Walaupun selama tutup tidak ada pemasukan pendapatan sama sekali, namun pengeluaran untuk pakan satwa koleksi kebun binatang itu juga dijamin rutin dilakukan. “Pakan satwa tidak boleh dikurangi porsinya," ujar dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

6 jam lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

7 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

9 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

3 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya