ABTA: Refund Paket Liburan Menghancurkan Agen Perjalanan Inggris

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Jumat, 3 April 2020 18:00 WIB

Seorang fotografer memotret suasana di kawasan Gedung Parlemen di Jembatan Westminster, saat siang hari selama wabah penyakit virus corona (COVID-19), di London, Inggris, Selasa, 31 Maret 2020. REUTERS/Toby Melville

TEMPO.CO, Jakarta - Merebaknya virus corona disusul penutupan berbagai negara, membuat bisnis wisata jatuh. Di Inggris, agen perjalanan yang tergabung dalam ABTA, menolak mengembalikan uang konsumen, mereka hanya bisa menggeser jadwal. Demikian dilaporkan oleh The Independent.

Salah satu yang sedang bermasalah dengan refund adalah Love Holiday. Agen perjalanan yang memiliki layanan daring terbesar di Inggris itu, menolak untuk mengembalikan uang kepada konsumen. Sebagai gantinya, mereka menawarkan penjadwalan ulang dan voucher. Meskipun hal tersebut bertentangan dengan Peraturan Perjalanan Paket 2018 yang diberlakukan di Inggris.

Love Holiday meminta penumpang untuk menghubungi maskapai penerbangan, namun tak ada jaminan biaya akomodasi akan dikembalikan. Menurut Love Holiday, sebagaimana dinukil dari The Independet, mereka punya dalih telah menjalankan aturan yang disepakati bersama dengan konsumen.

Poin yang mereka laksanakan, yakni sepanjang Love Holiday masih bisa memberikan alternatif, maka uang konsumen tak dikembalikan, “Kecuali bila Love Holiday tak bisa memberi penawaran lain, maka uang konsumen akan dikembalikan”.

Mengenai kisruh antara agen perjalanan dan konsumen, Asosiasi Agen Perjalanan Inggris (ABTA) mengingatkan pemerintah, bahwa pengembalian uang konsumen akan menghancurkan bisnis pariwisata Inggris.

Advertising
Advertising

Sebagaimana dilaporkan The Guardian, ABTA mendesak para wisatawan untuk menerima "pengembalian nota kredit" daripada meminta uang tunai. Tapi itu tidak mempengaruhi hak hukum konsumen. Belum ada perubahan yang dibuat dan aturan saat ini masih berlaku.

ABTA bahkan telah meminta pemerintah menangguhkan aturan pengembalian dana industri perjalanan atau menghadapi "kerusakan besar pada industri perjalanan Inggris, dan meluasnya kerugian konsumen".

ABTA mengatakan bahwa negara-negara Eropa lainnya telah mengubah peraturan pengembalian dana konsumen. Asosiasi agen perjalanan itu, mengatakan bila pemerintah Inggris tak bertindak, maka sama halnya mendorong ke tepi jurang bisnis pariwisata yang sudah berjalan dengan baik.

Di Inggris, ratusan ribu paket liburan harus dibatalkan dalam beberapa pekan terakhir, namun menurut ABTA agen perjalanan tidak memiliki uang untuk mengembalikan uang konsumen dalam periode waktu 14 hari.

Dalam beberapa hari terakhir Guardian telah dibanjiri keluhan wisatawan, yang tidak bisa mendapatkan pengembalian uang dari operator tur, untuk perjalanan mereka yang dibatalkan. Beberapa di antaranya telah menghabiskan lebih dari £10.000. Uang mereka bukannya dikembalikan, malah ditawari perubahan tanggal yang tidak diinginkan.

Kepala eksekutif ABTA, Mark Tanzer, telah meminta pemerintah untuk mengizinkan perusahaan agen perjalanan melakukan proses refund dalam empat bulan, bukan 14 hari.

“Pandemi global telah menempatkan tekanan keuangan yang sangat besar pada operator tur dan agen perjalanan, dalam skala yang tidak dapat dikelola dalam jangka pendek. Bisnis-bisnis ini sendiri sedang menunggu pengembalian uang dari hotel dan perusahaan penerbangan,”ujar Tanzer.

Tanpa uang tersebut, para anggota ABTA tidak memiliki uang tunai untuk mengembalikan uang kepada pelanggan, “Kami ingin menghindari skenario bisnis perjalanan yang biasanya sukses dan mempekerjakan puluhan ribu orang, dan kini menghadapi kebangkrutan,” imbuh Tanzer.

Sebuah pesawat Thomas Cook terlihat di Bandara Manchester, Manchester, Inggris 23 September 2019. Thomas Cook salah satu maskapai penerbangan di Inggris yang merugi besar akibat wabah virus corona. [REUTERS / Phil Noble]

ABTA mengusulkan beberapa perubahan peraturan misalnya perpanjangan waktu, sebagaimana dilakukan di Prancis, Belgia, Denmark, dan Italia, “Mereka telah mengumumkan perubahan peraturan serupa untuk menjaga industri perjalanan mereka dan melindungi pelanggan,” katanya.

ABTA juga meminta pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap maskapai yang melanggar hukum, dengan menahan pengembalian uang setelah pembatalan penerbangan.

Berita terkait

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

7 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

17 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

6 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

9 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

11 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

12 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya