Waspada Virus Corona 'Impor', Objek Wisata di Shanghai Tutup Lagi

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 3 April 2020 08:10 WIB

Sejulah wisatawan meramaikan rumah terbalik di Fengjing Ancient Town, Jinshan, Shanghai, (1/5). REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Shanghai menganggap wabah corona telah berakhir. Salah satu indikasinya adalah infeksi virus corona di Wuhan yang mencapai nol kasus dalam enam hari berturut-turut di bulan Maret 2020.

Mereka percaya virus corona benar-benar telah pergi. Sebab itu, sejumlah objek wisata di Shanghai mulai dibuka setelah tutup selama dua bulan untuk mencegah penyebaran virus corona. Shanghai Oriental Pearl Tower yang merupakan salah satu objek wisata internasional di Cina misalnya, buka pada 12 Maret 2020.

Namun baru sekitar dua pekan beroperasi, Shanghai Oriental Pearl Tower dan sejumlah objek wisata di Shanghai ditutup kembali karena kasus corona muncul lagi. Selain Shanghai Oriental Pearl Tower, beberapa gedung pencakar langit, seperti Shanghai Tower dan Jinmao Tower tutup mulai Senin, 30 Maret 2020 sampai 17 April 2020.

Shanghai Haichang Ocean Park, museum patung lilin Madame Tussauds, Museum Sejarah Shanghai, gedung pertunjukan, dan tempat hiburan juga ditutup sementara. Munculnya kasus infeksi virus corona ini diduga karena banyaknya wisatawan asing yang masuk dan menjadi perantara penyebarannya.

Shanghai Tower.[Asia Times]

Advertising
Advertising

Mengutip laporan Chinanews, Pemerintah Provinsi Sichuan dan Biro Pariwisata, Budaya, Radio dan Televisi Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, juga menutup objek wisata, tempat hiburan, dan titik-titik yang menimbulkan kerumunan di daerahnya. Kota Chongqing dan Kota Xi'an di Provinsi Shaanxi juga mengambil langkah yang sama.

Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional Cina, Mi Feng mengatakan penyebaran wabah secara domestik sudah bisa dikendalikan. Hanya saja, terdeteksi pola penyebaran baru yang berasal dari luar dan masih menjadi persoalan. "Masih ada laporan kasus infeksi virus corona yang sporadis sejak 18 Maret 2020," kata Mi Feng seperti dikutip dari China Daily.

Sebab itu, pemerintah mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan menjauhi keramaian. Hingga 29 Maret 2020, tercatat ada 771 kasus infeksi virus corona yang berasal dari pendatang atau wisatawan. Secara keseluruhan, COVID-19 di Cina mencapai 81.518 kasus dengan rincian 3.305 orang meninggal dan 76.052 orang sembuh.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

15 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya