Desa Wisata Ini Ingin Ubah Nama, Karena Pandemi Virus Corona

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 2 April 2020 14:12 WIB

Lanskap Desa Sankt Corona am Wechsel, desa yang ingin mengubah nama karena pandemi virus corona. Foto: @niki_nevolnikova

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah desa wisata di Austria sedang merencanakan ulang promosi pariwisata. Karena, desa yang dimaksud itu akan berganti nama. Desa Sankt Corona am Wechsel akan mengubah namanya, karena pandemi virus corona (Covid-19) yang terus menyedot perhatian dunia.

"Mulanya kami tersenyum kemunculan virus bernama desa ini. Tetapi lelucon telah berhenti sejak epidemi menjadi begitu serius," kata Wali Kota Sankt Corona am Wechsel, Michael Gruber, seperti dikutip dari laporan News 18, belum lama ini.

Desa Sankt Corona am Wechsel berada sekitar 100 kilometer sisi selatan Wina. Desa yang berada di kaki Pegunungan Alpen itu memiliki penduduk sekitar 400 orang. Pendapatan utama desa itu adalah ekoturisme. "Kami mungkin harus menemukan nama baru untuk maskot menyambut wisatawan," kata Gruber.

Berbagai daya tarik desa itu dinamai pula menurut nama Santa Corona, tokoh kebajikan umat Katolik. Pada Selasa, 31 Maret 2020, dikabarkan bahwa Austria memiliki hampir 10.000 kasus Covid-19. Ada sekitar 100 pasien meninggal dunia. Sebagian Austria telah melakukan karantina wilayah sejak 16 Maret 2020. Tetapi toko untuk kebutuhan penting dibiarkan tetap buka. Polisi pun ikut memantau kebijakan itu.

Demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) Pemerintah Austria menetapkan kebijakan wajib memakai masker ketika berkunjung ke supermarket atau toko serba ada. Kebijakan baru itu telah ditetapkan oleh Kanselir Austria Sebastian Kurz bersama Kementerian Kesehatan, "Wajib untuk memakai (masker) di supermarket," kata Kurz, sebagaimana dilaporkan CBS News.

Advertising
Advertising

Kebijakan baru Austria ihwal wajib memakai masker itu ditunjang pula dengan aktivitas berbelanja sendiri. Artinya, tidak pergi berbelanja bersama anggota keluarga, atau dalam kelompok, sebagaiman dikutip dari laporan Independent.

Desa Sankt Corona am Wechsel pada musim dingin menjadi lokasi wisata ski, sementara pada musim panas dijadikan wisata olahraga sepeda gunung. Foto: @bing_vienna

Pihak toko juga harus melakukan desinfeksi keranjang belanja setiap kali digunakan. Ada pula arahan untuk menjaga jarak yang aman. Sebagian besar toko serba ada telah menandai lantai di depan kasir dengan garis 1,5 meter. Kemudian, meminta pelanggan untuk membayar dengan kartu, tidak dengan uang tunai.

NEWS 18 | CBS NEWS | INDEPENDENT

Berita terkait

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

16 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

19 hari lalu

Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.

Baca Selengkapnya

3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

23 hari lalu

3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

50 hari lalu

Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

19 Februari 2024

Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

Menparekraf RI Sandiaga Uno menargetkan pembentukan sebanyak 6.000 desa wisata selama tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

9 Februari 2024

Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

Menjelang imlek pedagang ikan bandeng musiman penuhi Pasar Rawa Belong. Berikut profil daerah Rawa Belong, disebut tempat kelahiran Si Pitung.

Baca Selengkapnya

Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

8 Februari 2024

Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta memiliki cara tersendiri untuk terus mendulang pasar wisata domestik berkunjung di wilayahnya.

Baca Selengkapnya