Masuk Supermarket di Austria, Wajib Pakai Masker

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 2 April 2020 08:00 WIB

Ilustrasi wanita memakai masker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Austria Sebastian Kurz bersama Kementerian Kesehatan menetapkan kebijakan baru untuk keamanan di supermarket atau toko serba ada, dalam situasi pandemi virus corona (Covid-19). Pemerintah Austria akan menyalurkan masker ke seluruh toko untuk dipakai oleh pengunjung.

"Wajib untuk memakai (masker) di supermarket," kata Kurz, sebagaimana dilaporkan CBS News, belum lama ini. Kebijakan wajib memakai masker di toko itu, untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain melalui batuk atau bersin dekat makanan.

Kepala Departemen Influenza Medical University of Vienna, Monika Redlberger-Fritz menjelaskan, bahwa masker akan membantu menghambat penyebaran virus.

"Cara itu diperkenalkan di Austria sekarang. Masker mulut dan hidung ini adalah cara bagi semua orang untuk melindungi orang di sebelahnya," katanya, dikutip dari Independent.

Namun ia mengingatkan, agar tidak menggunakan masker DIY (buatan sendiri) yang terbuat dari kain. "Banyak tetesan masih bisa menembus, jadi harus memiliki setidaknya satu lapisan fleece liner," katanya.

Advertising
Advertising

Kebijakan baru Austria yang mewajibkan memakai masker itu ditunjang pula dengan aktivitas berbelanja sendiri. Artinya, tidak pergi berbelanja bersama anggota keluarga, atau dalam kelompok. Pihak toko juga harus melakukan desinfeksi keranjang belanja setiap kali digunakan.

Ada pula arahan untuk menjaga jarak yang aman. Sebagian besar toko serba ada telah menandai lantai di depan kasir dengan garis 1,5 meter. Kemudian, meminta pelanggan untuk membayar dengan kartu, tidak dengan uang tunai.

Pada Selasa, 31 Maret 2020, dikabarkan bahwa Austria memiliki hampir 10.000 kasus Covid-19. Ada sekitar 100 pasien meninggal dunia. Sebagian Austria telah melakukan karantina wilayah sejak 16 Maret 2020. Tetapi toko untuk kebutuhan penting yang dibiarkan tetap buka. Polisi pun ikut memantau kebijakan itu.

CBS NEWS | INDEPENDENT

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

9 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya