Virus Corona Merebak, Berkah Bagi Para Gajah di Kamp Maesa

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 29 Maret 2020 10:00 WIB

Sebelum virus corona mewabah, Kamp Gajah Maesa menjadikan atraksi gajah sebagai pemikat wisatawan. Kini kamp tersebut ditutup dan dibuka lagi sebagai wahana edukasi mengenai gajah. Foto: @lady_koi

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan mancanegara maupun lokal tak banyak yang berkunjung ke Chiang Mai. Imbasnya, Anchalee Kalampichit, pemilik Kamp Gajah Maesa di Chiang Mai, Thailand utara, menutup taman itu pada hari Senin, 23 Meret 2020. Penutupan itu karena wabah virus corona atau Covid-19, yang membuat jumlah wisatawan anjlok dari "ratusan" setiap hari menjadi kurang dari 20.

Kalampichit mengatakan kepada CNN Travel, ia mengambil kesempatan untuk merenovasi taman dan membiarkan 78 gajah di lokasi itu, bebas berkeliaran untuk pertama kalinya. Menurutnya, ketika dibuka kembali di masa depan, taman itu akan fokus pada edukasi mengenai gajah - dan tidak akan lagi memaksa mereka ditunggangi wisatawan atau melakukan trik.

Kamp gajah milik Kalampichit kerap dikritik, merujuk kepada wisata satwa liar dikategorikan sebagai atraksi yang kejam. Kalampichit mengatakan ia telah memutuskan untuk membuat perubahan tahun lalu, yang memungkinkan gajah untuk hidup lebih Bahagia. Bahkan ia studi banding ke tempat perlindungan gajah dengan stafnya untuk belajar tentang konservasi dan edukasi.

Dia mengatakan pandemi virus corona mempercepat keputusannya, karena penurunan wisatawan secara efektif memaksa taman wisata miliknya untuk tutup. Kalampichit, yang almarhum ayahnya mendirikan Kamp Gajah Maesa pada 1970-an, mengubah kamp gajahnya karena termotivasi pula oleh Elephant Nature Park di Thailand utara, yang dikelola dengan semangat konservasi.

"Saya tidak tahu harus berbuat apa lagi di kamp, bukan pertunjukan dan menunggang gajah. Saya berbicara dengan seorang wanita yang terkenal karena menyelamatkan gajah dan alam di Elephant Nature Park... dia membiarkan gajah berkeliling tanpa perawatan. Kami ingin melakukan hal yang sama di Kamp Gajah Maesa," katanya.

Advertising
Advertising

Kalampichit mengatakan terdapat 78 gajah yang hidup di kamp miliknya, dan di masa depan mereka tak lagi ditonton untuk beratraksi atau dikendarai, “Tak ada lagi tribun kursi penonton, kami tidak ingin melakukannya lagi," katanya.

Gajah-gajah di Kamp Gajah Maesa dilatih melukis. Hasil karya mereka dijual kepada wisatawan. Foto: @lady_koi

Pemerintah Thailand pada hari Rabu, 25 Maret 2020 mengumumkan akan melarang mayoritas warga negara asing memasuki negara itum sebagai bagian dari langkah-langkah yang dirancang untuk mengatasi penyebaran virus corona. Thailand sejauh ini memiliki 1.045 kasus virus corona dan empat kematian yang dikonfirmasi.

Berita terkait

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

41 hari lalu

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

48 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

49 hari lalu

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

54 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

59 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

13 Februari 2024

Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

Setelah ada laporan harimau dan gajah melintasi jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan mempertimbangkan untuk memasang kandang penjebak.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Masyarakat Adat dan Pilpres 2024, Unair dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

4 Februari 2024

Top 3 Tekno: Masyarakat Adat dan Pilpres 2024, Unair dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

Selain nasib masyarakat adat dan penerimaan mahasiswa baru Unair , ada pula studi pengaruh perubahan iklim terhadap konflik gajah dan manusia.

Baca Selengkapnya

Studi: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Konflik Gajah dan Manusia

3 Februari 2024

Studi: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Konflik Gajah dan Manusia

Studi terbaru menyebut adanya dampak perubahan iklim terhadap meningkatnya konflik gajah dan manusia.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warganet Dukung Petisi Pengusutan Kematian Gajah Rahman

31 Januari 2024

Ribuan Warganet Dukung Petisi Pengusutan Kematian Gajah Rahman

Kelompok warganet menggalang dukungan untuk mendesak penyelidikan tuntas kematian Rahman, gajah patroli taman nasional yang mati diracun di Riau.

Baca Selengkapnya