Begini Nasib Resto di New York, Saat Virus Corona Mewabah

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 26 Maret 2020 13:00 WIB

Mila Kunis dan Ashton Kutcher menikmati makan siang bersama di sebuah restoran di Upper West Side, New York. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona membuat bisnis pariwisata Amerika Serikat berdenyut lemah. Amerika memasuki depresi baru, menukil New York Times, pengangguran bisa mencapai 30 persen. Pengangguran paling banyak muncul dalam bisnis restoran independen – restoran milik pribadi yang bukan jaringan atau rantai resto global.

Restoran independen di Kota New York memipekerjakan 10 juta orang, “Dan ketakutan kami adalah bahwa pekerjaan ini mungkin hilang untuk selamanya,” kata Andrew Carmellini adalah pendiri dan koki dari NoHo Hospitality Group.

Selama dua minggu terakhir, puluhan ribu restoran telah tutup di seluruh negeri. Kota New York sendiri memiliki sekitar 26.000 restoran - dan hampir semuanya telah tutup.

Restoran tak seperti industri lain. Mereka umumnya masih bisa membayar gaji pegawai meskipun tak ada pemasukan. Sementara restoran independen tidak memiliki kemewahan itu, “Kami tidak memiliki pemegang saham atau kemampuan untuk mengirim uang ke bank pada saat hujan ketika keadaan baik,” imbuh Carmellini.

Mengapa demikian? 90 persen dari uang yang diperoleh restoran independen langsung dibayarkan untuk membayar karyawan, vendor, dan sewa. Dan itu tak memandang jenis restorannya, apakah sekadar UKM di pinggir jalanan, food truck, ataupun restoran mewah di sudut jalan. Ujungnya, resto-resto di Kota New York memberhentikan karyawannya.

Advertising
Advertising

Para pekerja restoran di New York adalah orang Gotham sejati. Mereka datang dari berbagai penjuru kota di Amerika bahkan dari mancanegara. Mereka terlatih melayani dan sebagian adalah mahasiswa yang bekerja di siang hari. Jam kerja mereka yang padat dengan gaji yang pantas, kini harus menganggur. Sekarang mereka berjuang untuk memberi makan anak-anak, mengantri untuk mendapatkan tunjangan pengangguran, dan sangat khawatir membayar sewa.

Pemasok Juga Terancam

Restoran hanya muara dari rantai panjang bisnis makanan. Di belakang restoran terdapat ratusan ribu pemasok dan petani, yang menggantungkan hidup dari bisnis wisata kuliner itu.

Salah satu yang merasakan imbas dari lesuny abisnis restoran adalah Chris Field pemilik Campo Rosso di Gilbertsville.

Perusahaan pemasok itu melayani 40 hingga 50 restoran di sekitar kota. Restoran memberi 70 persen pemasukan terhadap bisnisnya.

Seorang petani Amerika memanen adangnya di Pecatonica, Illinois, AS. Bisnis pertanian yang menyuplai restoran mengalami tekanan di Amerika Serikat. [REUTERS / Joshua Lott]

“Kami akan terus menanam dan menanam sesuai rencana, tetapi kami menyadari bahwa kami mungkin harus secara drastis mengubah cara kami mendistribusikan apa yang bisa kami tanam,” kata Field.

Bila Field terus menanam, lain halnya dengan Franca Tantilo, pemilik Berried Treasures Farm di Cooks Falls, New York. "Saya tidak akan dapat menghasilkan panen musim ini, karena semua restorang yang jadi pelanggan saya hilang," ujar Tantilo.

Berita terkait

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

19 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

1 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

2 hari lalu

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

Michelin Key fokus pada penghargaan hotel, berbeda dengan Michelin Star yang fokus pada kuliner.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

2 hari lalu

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

Berisket BBQ ala Texas ini diasapi berjam-jam, menghasilkan sajian daging yang garing di luar tetapi lembut di dalam.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

3 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

3 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya